Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Menjaga Nyala

By: Nor Aniyah Melejit seberkas sinaran Menyentuh ujung sumbu Menyibakkan hawa kepekatan Merambati segenap penjuru Sebutiran benih diharap Sejalur belajar berbangkit Saat tumbuhkan kuncup Setinggi pucuk langit Tatapanku lekat mengintai Telah bercahaya semua Tinggal mengasahkan pandai Terjaga sempurnakan nyala Kurasa mereka menyandang Kemiripan bilah tujuan Kelakpun memberi terang Kepada bagian lain Kandangan (KalSel), 30/07/2016

Menjaga Nyala

By: Nor Aniyah Melejit seberkas sinaran Menyentuh ujung sumbu Menyibakkan hawa kepekatan Merambati segenap penjuru Sebutiran benih diharap Sejalur belajar berbangkit Saat tumbuhkan kuncup Setinggi pucuk langit Tatapanku lekat mengintai Telah bercahaya semua Tinggal mengasahkan pandai Terjaga sempurnakan nyala Kurasa mereka menyandang Kemiripan bilah tujuan Kelakpun memberi terang Kepada bagian lain Kandangan (KalSel), 30/07/2016

Jalan Dakwah

by: Nor Aniyah Dakwah adalah jalan cinta yang dilalui oleh para insan, yang mengaku cinta pada-Nya. Benarkah kita mengakui telah mencintai? Mungkin di sinilah kita berusaha menunjuk bukti. Dakwah wujud sayang pada orang-orang di sekitar, khususnya seluruh Umat manusia. Benarkah kita sayang pada mereka? Maka, dengan dakwah kita bisa mengungkapnya. Dakwah membuat hidup berarti. Karena keberadaan dakwah, nyawa jadi lebih bermakna. Kehidupan kita jadi punya tujuan. Dakwah menjadi poros hidup. Padanya bermuara segenap aktifitas. Sehingga, sejatinya bukan dakwah yang memerlukan kita, tapi kita yang perlu dakwah dalam hidup. Dakwah merupakan perniagaan yang menguntungkan. Orang yang meninggalkan dakwah, akan termasuk ke dalam golongan orang rugi. Dia melewatkan kesempatan emas, meraup pahala yang berlimpah, tak terhingga. Dakwah adalah sejatinya ia sebuah kewajiban. Maka, waspadalah yang mengacuhkan. Bahkan ia terancam, termasuk orang-orang yang tercela, karena membiarkan kemaksiatan.

Menerima Pilihan

by: Nor Aniyah Aku tidak tahu Kenapa dihadapkan pada pilihan itu? Aku kini cemas seharian Mencari jawaban di perjalanan Aku ragu mengitari langkah Kenapakah aku yang dipilih? Aku takut salah menilik Menentukan letak pilihan terbaik Kau katakan, janganlah bimbang Karena kita ada tempat berpegang Kau katakan, janganlah menakuti Karena kita belum tahu pasti yang terjadi Kita telah miliki pemahaman Beranilah mengambil sesuai kemampuan Namun, tetaplah jadi air yang mengalirkan Yang akan tetap menjernihkan Pegang erat Dia sebagai poros hidup Maka masalah itu mudah tersingkap Baiklah, kusambut tuturmu jua Bismillah, aku menerimanya dengan nama-Nya Kandangan (KalSel), 25/07/2016

Syair-Syair Qasidah Burdah

Syair-syair Qasidah Burdah pada SILATURRAHIM PIMPINAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA BERSAMA ULAMA DAN TOKOH UMAT 1437 H. --------------------------------------------- -------------------- Sekilas lirik Syair-syair Qasidah Burdah : ﻣَﻮْﻟَﺎﻱَ ﺻَﻠِّﻲ ﻭَﺳَﻠِّـﻢْ ﺩَﺁﺋِــﻤﺎً ﺃَﺑَـﺪًﺍ ۞ ﻋَﻠـــَﻰ ﺣَﺒِﻴْﺒِـﻚَ ﺧَﻴْــﺮِ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻛُﻠِّﻬِﻢِ ﻫُﻮَﺍﻟْﺤَﺒِﻴْﺐُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗُﺮْﺟَﻰ ﺷَﻔَﺎﻋَﺘُﻪُ ۞ ﻟِﻜُﻞّ ﻫَﻮْﻝٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺄِﻫْﻮَﺍﻝِ ﻣُﻘْﺘَﺤِـــــــﻡِ ﺃَﻣِﻦْ ﺗَﺬَﻛُّﺮِ ﺟِﻴْﺮَﺍﻥٍ ﺑِﺬِﻱْ ﺳَــــﻠَــﻢٍ ۞ ﻣَﺰَﺟْﺖَ ﺩَﻣْﻌًﺎ ﺟَﺮَﻱْ ﻣِﻦْ ﻣُﻘْﻠَﺔٍ ﺑِـــﺪَﻡِ Apakah karena mengingat para kekasih di Dzi Salam[1] sana. Engkau deraikan air mata dengan darah duka. ﺃَﻡْ ﻫَﺒَّﺖِ ﺍﻟﺮِّﻳْﺢُ ﻣِﻦْ ﺗِﻠْﻘَﺎﺀِ ﻛَﺎﻇِﻤَـــﺔٍ ۞ ﻭَﺃَﻭْﻣَﺾَ ﺍﻟْﺒَﺮْﻕُ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﻀَﻤَﺂﺀِ ﻣِﻦْ ﺇِﺿَـﻢِ Ataukah karena hembusan angin terarah lurus berjumpa di Kadhimah[2]. Dan kilatan cahaya gulita malam dari kedalaman jurang idham [3]. ﻓَﻤَﺎ ﻟِﻌَﻴْﻨَﻴْﻚَ ﺇِﻥْ ﻗُﻠْﺖَ ﺍﻛْﻔُﻔَﺎ ﻫَﻤَﺘَــﺎ ۞ ﻭَﻣَﺎ ﻟِﻘَﻠْﺒِﻚَ ﺇِﻥْ ﻗُﻠْﺖَ ﺍﺳْﺘَﻔِﻖْ ﻳَﻬِـــــﻢِ Mengapa kedua air matamu

Muslimah dan Dakwah

by: Nor Aniyah Menjadi Muslimah pengemban dakwah? Wah, ini memang tantangan yang cukup berat. Terutama bagi yang berkeluarga. Harus belanja, masak, menyiapkan perlengkapan anak, mengurus suami dan lain-lain. Ini sebuah amanah juga, sebuah kewajiban menjadi ibu manager rumah tangga. Tapi, bagaimana dengan dakwah? "Aduh, ribet! Urus masalah sendiri sajalah dulu. Nanti, kalau beres, baru!" Ini satu contoh pernyataan yang dilontarkan kaum Muslimah. Ya, ada batu ganjalan, menghambat melakukan gerakan. Berpartisipasi dalam dakwah. Ternyata, kalau dipikir-pikir, memang selalu ada hal yang merintangi. Ada saja masalah. Tapi, sebagian Muslimah yang lain, kok bisa dakwah? Bagaimana supaya mudah berdakwah? Nah, ada satu solusi jitu. Mantapkan niat. Ya, jalan mudahnya, yaitu dengan niatkan dakwah sebagai jalan hidup. Dakwah, jalan yang akan kita lalui disepanjang kehidupan. Yang tidak terpisahkan. Insya Allah, dengan begitu akan nikmat menjalaninya. Perlu kita ingat terus, bahwa ka

Al-Quran Petunjuk Jalan

by: Nor Aniyah Teringat malam penuh anugerah kala diturunkan Hadiah dalam satu rangkaian Yang diemban sang utusan pilihan dari Sang pemilik segenap nyawa, Rabb al alamin Ya, ialah Al-Quran Hakikatnya ia petunjuk jalan Ia pembeda pemutus perkara urusan haq dan bathil di tangannya harus diserahkan Al-Quran ialah teman Dengannya hidup berpegang keselamatan Keaslian senantiasa terjamin Tak bakal jumpa sesat kemudian dipenuntunan Tiada menjemukan, selalu merindu senandung suci pelantunan Mendengungkan bunyi di tiap halaman pendengaran Ayat cinta Al-Khaliq, begitu indah terkutip berjuta pesan Senyuman merekah asa, tercapai sudah pahala harapan Jujur, segala hamba penuh kesadaran kitab-Mu itu bercahaya keselamatan Namun, kenapa diri berani melawan melonjakkan penolakan oleh nafsu keserakahan? Melihat segelintir orang menjauhkan Al-Quran dari keseharian Berani menentang penerapan sempurna ketentuan Tuhan Berkonspirasi melanggengkan kekuasaan dan jabatan Aduhai, bakal bi

Islam Memuliakan Wanita

by: Nor Aniyah Wanita adalah makhluk yang didesain sangat unik. Istimewa. Mulai ujung ke ujung. Dari sisi ke sisi.  Semua bagian, tampak menarik. Sungguh sedap dipandang! Allah SWT menjelaskan: "Dan sungguh Kami telah memuliakan anak-anak Adam (manusia)." (TQS. Al-Isra [17]: 70) Sang Pencipta, Allah SWT yang telah anugerahkan semua pada wanita. Dia pun ingin agar keindahannya tetap terjaga. Tak akan layu sebelum berkembang, tak direnggut sebelum waktunya tiba. Hanya yang layak, yang boleh bersamanya. Tentu, dalam ikatan suci hanya karena-Nya pula. Allah SWT telah berikan aturan terkait hal ini untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan wanita. Dalam pedoman hidup kita, Islam. Allah SWT berfirman: "Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka mengajak pada yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan

Putaran Memori

by: Nor Aniyah Berputar kembali memori Tiga tahun lalu tepat di tempat ini Di ruang seribu kaca berhadapan Aku duduk bersila, seksama mendengarkan Kulihat ada miripnya sepertiku dulu Sama dilanda rasa, serba tidak tahu Di sini, pertama kalinya aku ditemukan Di sini pula, dia kutemukan Aku tak bisa memandang sebelah mata Karena aku mungkin lebih buruk penuh cela Padanya, aku tak boleh mengucapkan apa yang tak kulakukan, hanya kebenaran Kalau aku mau dia bergerak Aku harus mencontohkan bergerak Karena aku dan dia adalah serombongan Mengkaji ilmu dan mengamalkan perintahTuhan Kandangan (KalSel), 22/07/2016

Belajar Konsisten

by: Nor Aniyah Begitu banyak hal baru Bahkan mungkin akan bermunculan Terus bertumbuh dan berkembang lagi Hal yang cukup mudah bagiku Dipelajari cukup dalam sehari Tapi cukup sulit menjaga pengamalan Namun, sebuah hal pasti Aku akan belajar konsisten Setia mengulang-ulang, mematuhi petuahmu Kandangan (KalSel), 23/07/2016

Vaksin Palsu Membuat Pilu

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Keresahan memuncak. Kala mendengar kabar vaksin palsu baru-baru ini. Betapa tidak, khususnya para ibu saat sang buah hati akan divaksin. Terlebih, rupanya cukup sulit membedakan antara vaksin asli dan palsu. Karena secara tampak mata mirip, hampir tak ada perbedaan. Hanya hasil laboratorium yang mampu membuktikan kepalsuannya. Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam rapat dengan Komisi IX DPR, hari Kamis (14/07) mengatakan, “Terdapat 37 fasilitas kesehatan, termasuk 14 rumah sakit, yang diduga menggunakan vaksin palsu.” Polisi juga mengatakan dugaan pemalsuan ini sudah berlangsung sejak 2003 dan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Keuntungan yang didapat dari praktik itu mencapai Rp25 juta setiap minggu (bbc.com, 14/07/2016). Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2016) berujar, "Saya sampaikan perkembangan (penanganan kasus) vaksin palsu, kita

"No, Comment!" Boleh Nggak Ya?

by Nor Aniyah Pernah dengar nggak reaksi orang-orang kalau ditanya atau dimintai tanggapan? Biasanya sih banyak di antara mereka yang bilang, "No, comment.. No, comment!" Sebenarnya apa sih artinya itu? Nah, biasanya neh "No, comment" ini artinya identik dengan "nggak ada komentar deh." Oke, oke aja. Atau "terserah kamu saja deh!" Ini bisa jadi terkesannya, kamu-kamu, aku-aku. "Lue, gue" gitu. Wah, kira-kira nih, yang begini, boleh nggak ya? Oke, Muslimah, kalau sekali-kali mungkin boleh lah kamu berujar kayak gitu. Misalnya, saat buru-buru. Mau ada urusan dulu. Tapi, kalau keterusan, ini bisa bahaya juga! Lho kok, gitu? Iya. Kalau keterusan, alamat kamu harus hati-hati. Apalagi dilakonin sama kaum muda sepertimu. Waspadalah! Bisa dibilang terlalu sering "no coment" itu, alarm kalau kita cenderung sudah nggak mau tahu. Rasa peduli kita sudah mulai luntur. Jangan-jangan, nama tetangga di samping rumah saja nggak tahu? Gaw

Pemersatu

by Nor Aniyah Kala iman mengikut firman Pola pikir khas Pikiran berhubungan pada perasaan Pola tingkah khas bertingkah pun menghubungkan pada pemahaman Meyakinkan Yakin jadi pemersatu Menyatukan dengan dua hal Hati dan akal Pemikiran mengikat rasa mau Menyelimuti dalam keseluruhan Kandangan (KalSel), 21/07/2016 Dalam: Kumpulan "Puisi" Goresan Pena Akademi Menulis Kreatif #MuslimahBanuaMenulis

Galuh

by Nor Aniyah Galuh Siluet rupa kulit kuning langsat putri Uma Abah turunan orang banua Galuh, lembut pemalu baik tutur pupur manis dandanan bersahaja sikapmu Galuh, gadis berpipi merah berlesung paras cerminan kaca permata layaklah empat lima berdatangan Galuh, Tak usah kau menangis panas, dingin, basah boleh terjadi Tak boleh kaburkan lukisan senyummu dengan corak sasirangan merias Galuh Kau cantik dengan baju kurung itu Sekelebat pun tak teruntai rambutmu Senantiasa terjaga kerudung, berbalut jilbab kembang melati Galuh Kau adalah pilihan Bukan karena silauan cahaya kau mutiara tersimpan hijau alam sebaik-baik gambaran Diyang Galuh Kau pribadi murni Syakhshiyah bertinggi ilmu Itulah yang memikat hatiku Di bawah bubungan kayu ulin ini Kandangan (KalSel), 09/07/16 Dalam: Kumpulan "Puisi" Goresan Pena Akademi Menulis Kreatif Catatan: - Galuh: putri raja (keturunan sultan masa dulu), wanita muda (Banjarmasin) - Uma: (umi) ibu - Abah: (ab

Kenaikan TDL Kado Lebaran Bagi Rakyat

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Menjelang datangnya bulan Ramadhan, kita semua telah disambut dengan naiknya harga bahan-bahan pokok. Harga kebutuhan pokok seperti daging ayam, telur dan gula pasir yang sudah naik bertambah makin naik. Hari ini mau tenang menjalankan ibadah, namun kenyataan mengusik. Mau makan apa sahur ini? Nah, bagaimana tidak membuat para ibu rumah tangga menjadi tambah pusing tujuh keliling? Malah kian dibuat bingung saja dengan benturan masalah baru, pasokan kebutuhan dapur. Menghadapi permainan kartel membuat pemerintah mulai kewalahan. Yang seenaknya memainkan harga. Lantas apa yang bisa dilakukan? Pemerintah seolah membenarkan diri, membiarkan masyarakat berpikir bahwa mereka merasa tak berdaya menghadapi permasalahan ini. Kalau sudah begini, rakyat kembali disuruh mengencangkan ikat pinggang. Apakah perkara habis? Belum. Rupanya tak hanya di situ saja. Masyarakat juga harus kembali bersiap menghadapi masalah yang baru. Kok, bisa? Benar. Pasalnya, pemerintah bakal me

Liwa Rayaah

by Nor Aniyah Sya'ir masyhur telah mengudara Pemimpin pasukan kuda memberi isyarat Saatnya kita bergerak Berarak menyongsong kemenangan bertaruh kematian Panji Rasulullah berkibar Genggam kuatlah bendera itu! Wahai para pelaksana perintah suci Berharaplah berjumpa penduduk langit Kelak kau pun jadi penghuninya Jiwa putih bersandar teguh Darah merahmu menyala Tradisi bangsa asli sudah kauwarisi Sayapmu beterbangan Saksi pergulatan di lembah ini Orang penjuru negeri tercengang Kapan batalion perang berangkat? Mereka telah di depan mata Perhatikan gelap berganti terang Jelas mereka akan binasa Terhunus kilatan pedangmu Hitam itu akan segera dihapus Mereka hancur terhinakan! Mengikuti bayangan kabilah pendahulu Tangan pembawa panji-panji berjanjilah! Jangan biarkan lagi ia terhempas Jatuh ke tanah dan tersentuh berdebu Jangan kaubiarkan! Tak masalah bisik-bisik sedikit mengusik Nanti waktu yang umumkan tanda Teruskanlah warna itu Bentuk cahaya kita di a

Menulis Itu, Berbagi

by: N or Aniyah "Hendaklah kalian saling berjabat tangan, niscaya perasaan tidak senang hilang dari kalian. Dan hendaklah kalian saling memberi hadiah niscaya kalian saling mencintai." (HR. Malik) Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda: "Kalian harus saling memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai." Kita tentunya ingin saling menyayangi yang biasanya dapat diutarakan lewat memberikan hadiah. Pada teman atau saudara. Namun, tidak bisa memberikan hadiah. Uang terbatas. Saat tidak punya uang juga tidak bisa. Yah, mau gimana lagi. Hehehe.. Bagi kita yang suka berbagi. Kabar baiknya, ada juga yang bisa kita bagi-bagikan, yaitu ilmu. Ilmu bisa kita dibagi-bagikan pada semua. Malah kalau ilmu dibagikan tidak akan berkurang tapi akan terus bertambah. Oiya, Muslimah lewat mana membagi ilmu? Yap, lewat tulisan, salah satunya yang saya maksudkan. Percaya deh! Tulisan kamu yang sealenia pun bisa sampai ke berjuta-juta orang di dunia, kalau mereka membacanya.