by Nor Aniyah
Galuh
Siluet rupa
kulit kuning langsat
putri Uma Abah
turunan orang banua
Galuh,
lembut pemalu
baik tutur
pupur manis
dandanan bersahaja sikapmu
Galuh,
gadis berpipi merah
berlesung paras
cerminan kaca permata
layaklah empat lima berdatangan
Galuh,
Tak usah kau menangis
panas, dingin, basah boleh terjadi
Tak boleh kaburkan lukisan senyummu
dengan corak sasirangan merias
Galuh
Kau cantik dengan baju kurung itu
Sekelebat pun tak teruntai rambutmu
Senantiasa terjaga kerudung, berbalut jilbab kembang melati
Galuh
Kau adalah pilihan
Bukan karena silauan cahaya
kau mutiara tersimpan
hijau alam sebaik-baik gambaran
Diyang Galuh
Kau pribadi murni
Syakhshiyah bertinggi ilmu
Itulah yang memikat hatiku
Di bawah bubungan kayu ulin ini
Kandangan (KalSel), 09/07/16
Dalam: Kumpulan "Puisi" Goresan Pena Akademi Menulis Kreatif
Catatan:
- Galuh: putri raja (keturunan sultan masa dulu), wanita muda (Banjarmasin)
- Uma: (umi) ibu
- Abah: (abi) ayah
- banua: (benua) pribumi
- pupur: bedak
- sasirangan: kain khas KalSel
- bubungan: atap
Komentar
Posting Komentar