Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Moderasi Beragama Mahasiswa, Haruskah?

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Kementerian Agama menyampaikan lima pesan tentang moderasi beragama untuk mahasiswa baru di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se- Indonesia. Pesan ini disampaikan sebagai salah satu materi kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), digelar sejak akhir Juli hingga akhir Agustus 2018. Moderasi beragama menjadi materi wajib sebagai bekal mahasiswa baru menimba ilmu di PTKIN, demikian dijelaskan Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat PTKI Kemenag Ruchman Basori di Banjarmasin, Rabu (29/08). Kemenag memandang materi terkait moderasi beragama penting bagi mahasiswa UIN, IAIN, maupun STAIN. Ada lima pesan yang perlu diketahui mahasiswa baru sehingga dapat menjadi civitas akademika PTKIN moderat. Pertama, Kemenag meminta mahasiswa PTKIN agar belajar Islam pada orang dan sumber otoritatif. Diharapkan dapat memandu mahasiswa memiliki pemahaman agama yang benar dan moderat. Kedua, mahasiswa menjadi insan cerdas dan kritis. Mampu m

Asap Karhutla Berulang, Pertanda Kerusakan Lingkungan Sistemik

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Kebakaran lahan di Banua semakin meluas. 214 titik hotspot masih menyala di 13 Kabupaten/kota dari awal bulan Mei hingga 27 Agustus. Sebanyak 1.367 hektare lahan dan hutan hangus dilahap si jago merah. Kendala tersulit ketika api membakar daerah yang tidak bisa dijangkau. Area yang masih “menyala” kebanyakan berada di area lahan gambut. Salah satu yang susah dikendalikan adalah wilayah Guntung Damar Banjarbaru. Beberapa hari terakhir kabut asap akibat karhutla terjadi di beberapa titik di wilayah Banjarbaru. Misalnya saja wilayah Guntung Manggis atau jalanan Trikora. Pagi sekitar pukul 06.00 hingga 08.00 kabut cukup terasa (kalsel.prokal.co, 28/08/2018). Bencana asap akibat karhutla sudah berulang kali melanda dan menyebabkan kerugian. Hancurnya paru-paru dunia di hutan Indonesia, terutama Sumatera dan Kalimantan, telah ditunjukkan secara nyata dengan kebakaran hutan yang parah. Dari Mei-Juli 2018, sudah 107 kali terjadi karhutla di Kalimantan Selatan (banjar