Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Akal Menuntunmu Menuju Jalan Iman

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Banyak terjadi orang ragu dan bingung dengan agamanya sendiri. Apakah keputusan menjadi muslim sudah benar? Ataukah hanya sekadar diwariskan dari orang tua. Atau karena kebetulan saja? Keyakinan yang Benar Perlu mencari tahu standar keyakinan yang benar. Ada beberapa pengukur kebenaran. Yakni, sesuai dengan fitrah, memuaskan akal dan menentramkan jiwa. Apakah sudah sesuai dengan fitrah sebagai manusia? Manusia itu secara alaminya lemah, terbatas, dan perlu berlindung pada yang kuat. Minta tolong pada yang dianggap punya kuasa, yang diagungkan. Itulah, manusia punya naluri untuk menyembah kepada sesuatu. Karenanya, manusia pengen punya Tuhan dan beragama. Apakah keyakinan sudah memuaskan akal? Akal manusia bisa memutuskan pilihan. Misalnya, nggak mungkin kan kita menyembah pada pohon yang suatu saat pasti ditebang atau roboh dengan sendirinya. Apalagi batu yang tidak bisa berbuat apa-apa, ditabrak mobil pun tak bisa mengelak ataupun menyelamatkan dirinya send

Trend Miras Bikin Miris

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Sepasang kekasih rela sehidup semati dengan cara yang tidak suci. Keduanya pun meregang nyawa usai berpesta. Mereka menjadi bagian dari 31 orang yang jadi korban serentak akibat minuman keras baru-baru ini ( https://m.merdeka.com/peristiwa/sepasang-kekasih-jadi-salah-satu-korban-miras-oplosan-di-bekasi.html). Kasus orang tewas gara-gara miras seperti tidak pernah ada habisnya. Sulit untuk bisa di-stop. Yang penting tidak mengganggu orang lain. Yang penting tempatnya diatur,tidak sembarangan. Seperti itulah wanti-wanti untuk mencegah meluasnya miras. Akhirnya, tidak ada rotan akar pun jadi. Nggak ada miras beneran, oplosan di warung pun dibeli. Yang namanya remaja, cerita duka, frustasi, putus asa, kadang bahagia, dan kecewa bercampuraduk. Sudah wajar menimpa. Namun, sebagian besar remaja memilih menghibur diri dengan kemaksiatan. Yang terpenting ingin menghilangkan kegalauan. Tapi, kok nggak selesai juga galaunya? Tambah pusing tujuh keliling. Tak jarang memil

Wanita Mulia

Karya: Nor Aniyah Keanggunan alami yang terjaga Kau tutupi keindahanmu dengan ketaatan Sebagai teladan generasi kini Wanita mulia sepanjang zaman sejarah Perangai riang mewarna hari Dengan pipi yang sering memerah Cerminan sang Ummul Mukminin muda Berbekal kecerdasan, kepatuhan, dan kealiman Menjadikan insan mulia dalam panutan perbuatan Dunia dan akhirat hanyalah perhiasan biasa Mata hati menyatu bersama langkah petunjuk risalah Wanita dunia patut berkaca padamu Kandangan, HSS, 20 April 2018 *) Pemerhati Masalah Sosial dan Remaja, Penulis dari Komunitas "Muslimah Banua Menulis"

Balada Seorang Penulis

Sang pengemban sastra Menitipkan niat Saat memulai bagian menggerak bilah tinta dengan sepenuh hati Pada lembaran tipis kehidupan Di ruang kata Kita bertemu memadu Padankan bentuk susunan Kesatuan bait-baitnya dengan perlahan Melekati makna erat Keinginan tulus sang penulis Dalam tiap untaian Tersurat amanat Mengasma keagungan Ar-Rahman Membawa insan mendekat Kembali kenal Sang Pencipta Nor Aniyah Kandangan (HSS),

Pangan Sehat untuk Generasi Hebat

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Menanggapi berita yang ramai akhir-akhir ini, disiarkan di televisi juga. Tentang makanan kaleng yang ada temuan cacing. Rasa ngeri. Membuat sebagian masyarakat sampai tidak mau memakan dan membeli makanan kaleng itu lagi. Kronologis penemuan berawal pada tiga merek makanan kaleng yang semuanya impor. Penemuan cacing dalam kemasan sarden kaleng produk luar ini mulai diperbincangkan di Provinsi Riau. Temuan itu pertama kali di Inhil, kemudian berlanjut ke Kabupaten Kepulauan Meranti. Ternyata, selain di dua kabupaten tersebut, pihak Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru juga menerima laporan pengaduan soal temuan cacing dalam kemasan sarden kalengan, di tiga kabupaten lainnya di Provinsi Riau. Kemudian berita yang terbaru dari IPB yang menyatakan bahwa tidak aman mengkonsumsi makanan yang mengandung cacing karena bisa menyebabkan bahaya bagi tubuh, menganggu kesehatan bisa berupa alergi. Temuan cacing anisakis sp (sebelumnya sempat d

Menjadi Ash-Shiddiq Masa Kini

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Bulan Rajab memuat sebuah peristiwa sarat makna. Isra Mikraj adalah perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw yang mulia dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan satu peristiwa penting bagi umat Islam. Begitu istimewanya Isra Mikraj, peristiwa ini pun terus diperingati sebagian besar kaum Muslim, khususnya di negeri tercinta ini. Tak ketinggalan, kebanyakan masyarakat Hulu Sungai dan sekitarnya, khususnya juga mengadakan acara untuk memperingati berupa kegiatan ceramah agama dalam rangka peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. Baik di tingkat instansi, masjid-masjid, langgar-langgar, dan sekolah-sekolah, kerap bergantian hari untuk mengadakan acaranya. Selalu penuh dengan peserta yang antusias, dari kalangan tua maupun muda.  Mencoba menuturkan kembali tentang Isra Mikraj. Pada peristiwa inilah, Rasulullah saw mendapat perintah untuk kaum Muslim menunaikan salat lima waktu sehari semalam. Selain itu, Allah SWT juga memperlihatkan berbagai t

Jangan Mau Asal Dirayu!

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Muncul lagi seorang idola yang dikagumi remaja. "Dilan dan Milea" tokoh utama film yang diangkat dari roman anak sekolahan. Hingga banyak remaja berharap bisa seperti mereka. Kalau dipikir-pikir, tidak ada yang begitu spesial dari kisah tersebut. Hal yang biasa saja. Namun, seperti membawa nuansa baru dalam kisah romansa remaja. Menyatakan cinta dengan kata sederhana. Belajar Merayu Banyak remaja belajar dari tontonan seperti sinetron dan film. Mencari tips agar disukai cewek. Kemudian, bertarohan dengan teman menaklukkan gadis incaran. Setelah cewek terpedaya, direnggutlah kehormatannya. Diambil cuma-cuma, dengan kedok suka sama suka. Lalu si cowok melenggang bebas. Tanpa rasa bersalah. Nggak peduli nasib si cewek. Terlanjur sakit hati, terus hilang kesucian diri. Seks bebas di kalangan remaja bukan sekedar isapan jempol. Banyak sudah kasus miris yang menimpa kaum muda ini. Menurut hasil survei yang dilakukan salah satu lembaga pada tahun 2008 sa

Narkoba Mengganas Tak Kunjung Tuntas

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Kembali artis dan selebritis kita terjerat narkoba. Mulai dari penyanyi dangdut, pop, pemain sinetron sampai model iklan. Menambah daftar nama-nama korban narkoba. Tak pandang bulu, baik tua atau muda, publik figur dan pelajar. Di perkotaan maupun wilayah pinggiran. Entah berapa banyak lagi kalangan yang akan menjadi korban. Ini menunjukkan fenomena narkoba telah menyebar bak jamur. Akan tetapi, tertangkapnya kalangan artis akhir-akhir ini cukup menarik hati masyarakat. Penangkapan tersebut disinyalir mengandung  pencitraan dan pengalihan issu. Kebanyakan mereka hanya mengaku sebagai pengguna. Lalu di manakah bos besarnya? Secara fakta penyebaran narkoba di Indonesia sangat besar jumlahnya sehingga negeri ini dikenal dengan darurat narkoba. Dari tahun ke tahun kasus narkoba meningkat. Indonesia dinyatakan darurat narkoba sejak dari tahun 1971, sampai sekarang. Namun belum ada upaya yang signifikan dalam mengatasi masalah ini. Seakan tidak serius untuk menyeles

Candaan Bulan April

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd April Mop, dikenal juga dengan April Fools' Day dalam bahasa Inggris, diperingati setiap awal April setiap tahun. Pada hari itu, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, musuh, teman bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan orang-orang yang mudah ditipu. Seperti dilansir dari laman Wikipedia.org , di beberapa negara seperti Inggris dan Australia serta Afrika Selatan, lelucon hanya boleh dilakukan sampai siang atau sebelum siang hari.  Seseorang yang memainkan trik setelah tengah hari disebut sebagai " April Mop " Para sejarawan mengklaim bahwa April Mop sebenarnya adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Spanyol yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan

Fenomena LGBT dan Solusi Komprehensif Syariat

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd "Kada pacang batianan juaha!" (Tidak akan hamil juga). Sangat miris mendengar kisah dari seorang ibu dari tiga anak, yang menceritakan kejadian di kampungnya. Ada lelaki tua berumur lima puluh yang melakukan seks dengan seorang remaja putra usia dua puluh tahunan. Remaja itu bersedia melayani nafsu perbuatan bejat tersebut karena diiming-imingi akan diberikan uang. Perasaan manusia tidak terjadi dengan sendiri, tapi keberadaanya fitrah bagi manusia. Sehingga perasaan bisa kita kendalikan, seperti layaknya kita mengendalikan pemikiran. Karena kita sebagai seorang muslim, maka harus menjadikan alat pengendali perasaan adalah dengan akidah Islam. Misalnya, seperti ketika seorang remaja merasa ingin menumpahkan perasaan suka, tertarik pada lawan jenis yang sebenarnya fitrah dalam dirinya, jika perasaan itu tanpa kendali Islam, maka yang terjadi adalah penyaluran perasaan yang membabi buta. Kita saksikan saat ini, pacaran, gaul bebas, free sex, hingga fen

Menggagas Budaya Literasi Muslimah Banua

Membangun sebuah peradaban manusia yang berkualitas, cerdas, dan unggul membutuhkan gerakan literasi yang kontinuitas. Hal ini dibahas dalam acara talk show bedah novel Mawinei di Aula Sehati, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), jalan Melati no. 17 Kandangan, Sabtu (31/3). Talk show Bedah Novel Mawinei mengangkat tema "Menggagas Budaya Literasi Muslimah Banua." Acara ini diselenggarakan oleh Muslimah Banua Menulis. Sebuah komunitas yang hadir untuk mewadahi dan membimbing para Muslimah yang ada di Banua yang tertarik dalam dunia kepenulisan sehingga mampu melahirkan penulis Banua yang mumpuni berkarya. Kendala dan tantangan yang dihadapi dunia kepenulisaan saat ini dapat dirasakan dari berbagai aspek. Di antaranya dapat dilihat dari masih sedikitnya jumlah buku yang terbit. Minimnya komunitas dan pelatihan yang mewadahi kehadiran penulis, serta masih kurangnya aspirasi dan minat masyarakat dalam kepenulisan. Perlu upaya serius untuk tetap melestarikan budaya literasi lewat

Takut Ilahi Saat Terang dan Tersembunyi

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Takut adalah fitrah pada diri manusia. Setiap orang memiliki rasa takut, seperti takut akan kehilangan orang yang dicinta, takut mati, takut miskin, dan sebagainya. Namun, hendaknya kita meletakkan takut sesuai porsi dan tempatnya. Khauf (rasa takut) kepada Allah merupakan sebuah kewajiban sebagai Muslim. Takut kepada Allah SWT akan memandu hati kepada kebaikan dan menghalangi dari keburukan. Kesadaran hubungan kita dengan Allah SWT, membuat takut bermaksiat. Akan tetapi, kenapa masih banyak orang yang dengan sadar melakukan hal yang dilarang Allah SWT? Meninggalkan perintah-Nya dan meremehkan ajaran Islam? Semua itu bisa terjadi karena minim rasa takut. Mereka lebih takut celaan manusia daripada siksa neraka. Takut ketika di hadapan manusia, sedangkan ketika tiada yang melihat maka kita tergoda berbuat maksiat. Maka tidak heran banyak terjadi kejahatan. Seperti: pembegalan di jalanan sunyi, remaja melakukan seks bebas di kamar kost, pejabat korupsi uang rak