Langsung ke konten utama

Islam Memuliakan Wanita

by: Nor Aniyah

Wanita adalah makhluk yang didesain sangat unik. Istimewa. Mulai ujung ke ujung. Dari sisi ke sisi.  Semua bagian, tampak menarik. Sungguh sedap dipandang!

Allah SWT menjelaskan:
"Dan sungguh Kami telah memuliakan anak-anak Adam (manusia)." (TQS. Al-Isra [17]: 70)

Sang Pencipta, Allah SWT yang telah anugerahkan semua pada wanita. Dia pun ingin agar keindahannya tetap terjaga. Tak akan layu sebelum berkembang, tak direnggut sebelum waktunya tiba. Hanya yang layak, yang boleh bersamanya. Tentu, dalam ikatan suci hanya karena-Nya pula. Allah SWT telah berikan aturan terkait hal ini untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan wanita. Dalam pedoman hidup kita, Islam.

Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka mengajak pada yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan segera diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (TQS. At-Taubah [9]: 71).

Sebagai Muslim, ridha Allah SWT adalah yang menjadi sebesar-besar tujuan hidup kita. Islam sungguh memandang wanita dari sudut pandang yang berbeda. Islam memuliakan kaum wanita, menempatkannya pada posisi yang tak pernah dicapai dalam peradaban dan agama mana pun dalam catatan sejarah.

Wanita, ia adalah kehormatan yang wajib dijaga. Mulai dari cara berpakaian, mau makan atau kemana pun, sebagai insan yang dicipta, semua pun telah diberi tuntunan  oleh-Nya. Syari'at telah menghimpun semua tata aturannya. Sistem Islam yang mulia bila diterapkan secara sempurna dalam kehidupan akan mampu menjaga kemuliaannya seluruh umat manusia, termasuk wanita.

Namun, kini karena ketiadaan sang penjaga (Al-Junnah) itulah, wanita jadi berat menapaki hidup shalihah. Akan tetapi, tak berarti semua itu surutkan langkah kita. Dengan menaati syariah Islam, membina diri, dan bergabung bersama barisan bidadari pengemban risalah lainnya, insya Allah kita pun bisa jadi wanita istimewa, permata dunia yang dirindukan oleh surga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)...

"No, Comment!" Boleh Nggak Ya?

by Nor Aniyah Pernah dengar nggak reaksi orang-orang kalau ditanya atau dimintai tanggapan? Biasanya sih banyak di antara mereka yang bilang, "No, comment.. No, comment!" Sebenarnya apa sih artinya itu? Nah, biasanya neh "No, comment" ini artinya identik dengan "nggak ada komentar deh." Oke, oke aja. Atau "terserah kamu saja deh!" Ini bisa jadi terkesannya, kamu-kamu, aku-aku. "Lue, gue" gitu. Wah, kira-kira nih, yang begini, boleh nggak ya? Oke, Muslimah, kalau sekali-kali mungkin boleh lah kamu berujar kayak gitu. Misalnya, saat buru-buru. Mau ada urusan dulu. Tapi, kalau keterusan, ini bisa bahaya juga! Lho kok, gitu? Iya. Kalau keterusan, alamat kamu harus hati-hati. Apalagi dilakonin sama kaum muda sepertimu. Waspadalah! Bisa dibilang terlalu sering "no coment" itu, alarm kalau kita cenderung sudah nggak mau tahu. Rasa peduli kita sudah mulai luntur. Jangan-jangan, nama tetangga di samping rumah saja nggak tahu? Gaw...

Ketika TKA Masih Ada di Banua

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Media sosial sempat dihebohkan dengan viralnya video rombongan warga negara asing (WNA) tiba di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Para WNA itu terekam keluar dari terminal kedatangan, kemudian naik ke sebuah bus. Dalam video berdurasi 11 menit 27 detik tersebut, si perekam menjelaskan bahwa puluhan warga asing itu diduga berasal dari Tiongkok. Karena memiliki ciri-ciri mirip dengan orang-orang dari negara Asia Timur, yaitu berkulit putih dan bermata sipit (kalsel.prokal.co, 27/02/2019). Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Banjarmasin, membenarkan kedatangan TKA asal China yang akan bekerja PT Merge Mining Industry (MMI). Namun, ia menyebut jumlahnya hanya 22 orang dan telah memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Menurut dia, TKA asal Negeri Tirai Bambu itu merupakan pekerja yang dirolling PT MMI yang sebelumnya sudah dideportasi otoritas imigrasi. Ia memaparkan di Kalsel PT MMI merupakan perusahaan yang paling banyak mempekerjakan TKA yakni berju...