Langsung ke konten utama

Menulis Itu, Berbagi

by: Nor Aniyah

"Hendaklah kalian saling berjabat tangan, niscaya perasaan tidak senang hilang dari kalian. Dan hendaklah kalian saling memberi hadiah niscaya kalian saling mencintai." (HR. Malik)

Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda:
"Kalian harus saling memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai."

Kita tentunya ingin saling menyayangi yang biasanya dapat diutarakan lewat memberikan hadiah. Pada teman atau saudara. Namun, tidak bisa memberikan hadiah. Uang terbatas. Saat tidak punya uang juga tidak bisa. Yah, mau gimana lagi. Hehehe..

Bagi kita yang suka berbagi. Kabar baiknya, ada juga yang bisa kita bagi-bagikan, yaitu ilmu. Ilmu bisa kita dibagi-bagikan pada semua. Malah kalau ilmu dibagikan tidak akan berkurang tapi akan terus bertambah.

Oiya, Muslimah lewat mana membagi ilmu? Yap, lewat tulisan, salah satunya yang saya maksudkan.

Percaya deh! Tulisan kamu yang sealenia pun bisa sampai ke berjuta-juta orang di dunia, kalau mereka membacanya. Nah, kita jadi punya banyak kesempatan untuk menerangkan kebaikan, sekaligus menambah ilmu kita.

Saya sering menganggap, bahwa buku yang saya tulis adalah hadiah. Ya, saya persembahkan untuk kedua orang tua, adik dan teman-teman saya sekalian, sekaligus guru saya dan masyarakat sekitar. Meski nggak ngasih gratis sih! Saya hanya meminjamkan bukunya, maklum nggak bisa membelikan juga, kan orangnya banyak. Wew!

Hal terpenting bagi saya, saat buku saya bisa dibaca, dan memberikan manfaat pada yang lain. Ada kebaikan yang didatangkan, saya sudah senang. Lebih senang lagi kalau disukai dan pada banyak yang membaca lalu menantikan buku saya yang selanjutnya. Ada respon, positif.

Menulis adalah berbagi pengalaman yang pernah kita alami. Berbagi pemahaman yang kita ketahui. Berbagi solusi dalam permasalahan hidup. Berbagi rasa dan ide. Banyak hal yang bisa kita bagikan lewat tulisan.

Nah, orang yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Apapun yang dilakukan. Rasulullah saw. panutan kita juga selalu mencontohkan. Beliau irang yang sangat pemurah. Insya Allah, kita juga berproses menuju keadaan tersebut, dengan mencontoh Beliau saw.

Berbagi dengan sesama melalui tulisan. Ini bisa kita lakukan tiap waktu, tiap kita mau. Dengan apa saja ilmu yang kita miliki. Ikhlas berbagi, layaknya sinar matahari. Terus memancarkan energi dalam kehidupan bagi semesta alam dengan tulisan. Menerangi dunia dengan cahaya Islam lewat ujung pena kita. Mari, menulis dan berbagi

#MuslimahBanuaMenulis

Komentar

  1. Alhamdulillah, blog yang berkah, bisa berbagi kebaikan melalui ilmu dan amal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. Alhamdulillah ini semua juga karena @AkademiMenulisKreatif dan teman-teman, khususnya Ustadz @ApuIndragiry dan Ustad @Ary
      Akhirnya, bisa nambah ilmu dan nambah tahu. Insya Allah, makin nambah semangat menulisnya! ^^

      Untuk kalian semua #Syukran, jazakumullah khairan katsir

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll). Sayangn

Kumpulan Cerpen "Muslimah Banua Menulis": Candy Love

Dunia remaja memang kaya warna. Kelip-kelip kenangan memancar dalam ingatan, sulit terlupa meski usia beranjak dewasa. Masa sarat potensi, kejar prestasi, penuh dorongan ingin mengabdi pada Allah Yang Maha Suci, tentunya tak luput dari tantangan. Pengorbanan meraih cita, tertatih menggenggam asa, tertuang dengan jernih dalam nuansa kumpulan cerita pendek ini. Kadang nasihat dirasa menjemukan. *Candy Love* hadir untuk berkaca, merenungi sekelumit kisah hidup, untuk mematut diri, sudahkah cukup hiasan diri, menjadi remaja muslimah sejati. *Candy Love* adalah karya persembahan penulis-penulis muslimah muda Banua(Kalsel). Mencoba merangkai kata, menyentuh rasa, menggugah pemikiran agar remaja muslim bangkit, mengembangkan potensi diri, berkiprah 'tuk prestasi dunia-akhirat, serta menyumbangkan segenap pikiran dan tenaga untuk kebaikan umat. #MuslimahBanuaMenulis

Game Online dan Nasib Generasi

O leh: Fathanah Mukhlisah, S.Pd (Pemerhati Sosial dan Pendidikan) . Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan kontroversi game online PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Pasalnya, game yang satu ini mencuat lantaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sempat akan melabelinya dengan fatwa haram. Kontroversi game PUBG awalnya mencuat lantaran dikaitkan dengan aksi berdarah penembakan oleh teroris di masjid Selandia Baru. Puluhan nyawa melayang akibat aksi sadis tersebut. . Terkait hal ini, Sekretaris Komisi III DPRD Banjarbaru, berharap agar vonis terhadap game ini benar-benar ditimbang dan dikaji. Ditambahkannya, meskipun nantinya akan benar-benar dilarang secara resmi. Ia menginginkan agar alasan dan dasar pelarangan bisa tersosialisasi dan tersampaikan secara komprehensif (kalsel.prokal.co, 03/04/2019).  . Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan siap menyosialisasikan hasil kajian MUI pusat terkait fatwa haram bermain game smartphone Player Unknown Battle Ground's (PUBG),