by: Nor Aniyah
Dakwah adalah jalan cinta yang dilalui oleh para insan, yang mengaku cinta pada-Nya. Benarkah kita mengakui telah mencintai? Mungkin di sinilah kita berusaha menunjuk bukti.
Dakwah wujud sayang pada orang-orang di sekitar, khususnya seluruh Umat manusia. Benarkah kita sayang pada mereka? Maka, dengan dakwah kita bisa mengungkapnya.
Dakwah membuat hidup berarti. Karena keberadaan dakwah, nyawa jadi lebih bermakna. Kehidupan kita jadi punya tujuan.
Dakwah menjadi poros hidup. Padanya bermuara segenap aktifitas. Sehingga, sejatinya bukan dakwah yang memerlukan kita, tapi kita yang perlu dakwah dalam hidup.
Dakwah merupakan perniagaan yang menguntungkan. Orang yang meninggalkan dakwah, akan termasuk ke dalam golongan orang rugi. Dia melewatkan kesempatan emas, meraup pahala yang berlimpah, tak terhingga.
Dakwah adalah sejatinya ia sebuah kewajiban. Maka, waspadalah yang mengacuhkan. Bahkan ia terancam, termasuk orang-orang yang tercela, karena membiarkan kemaksiatan.
Dakwah pencegah kemafsadatan. Bersiagalah, bila meninggalkan dakwah. Jika sampai pada level yang parah, di mana kemaksiatan merajalela dan do'anya tak dikabulkan. Dengan mudah azab Allah, bisa pula menimpa mereka, tak hanya orang yang berbuat kezhaliman. Na'udzubillah.
Dakwah adalah jalan yang memang penuh tantangan. Kadang bertabur bunga, kadang bertabur duri. Begitulah, karena dakwah adalah sebuah pilihan. Pilihan yang mengantarkan pengembannya menjadi insan yang terbaik.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (TQS. Ali Imran [3]: 110).
Komentar
Posting Komentar