Langsung ke konten utama

Warung Mikro Daring dan Imbas Pesatnya Ekonomi Digital

Oleh: Fathanah Mukhlisah*


Perkembangan teknologi seakan memberikan sebuah tanda bagus untuk para emak-emak di Banjarmasin. Perubahan geliat usaha rumah makan juga mengalami revolusi. Fenomena warung makan mikro daring menjadi gejala perubahan. 


Menurut penelusuran BeritaBanjarmasin.com pada sebuah warung yang ada di aplikasi angkutan daring. Bukan berupa ruko atau bangunan besar. Hanya berupa rumah, namun kita bisa memprediksi berapa omset penjualan dalam sehari, dilihat dari banyaknya driver Ojol yang saban hari ada di tempat ini.


Hal serupa diungkapkan Rita yang berjualan ceker setan pedas, pentol pedas, dan telur pedas di aplikasi angkutan daring. Emak-emak berumur 46 tahun itu mengungkapkan dirinya bisa mendapatkan keuntungan Rp7-10 juta lebih dalam sebulan dari penjualannya itu (beritabanjarmasin.com, 21/01/2019).


Saat ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor pariwisata dan ekonomi digital untuk meningkatkan pendapatan domestik bruto dan pertumbuhan ekonomi daerah. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan saat membuka rapat konsultasi analisis ekonomi regional PDRB se-Kalimantan 2018 di Banjarmasin. Pada rapat tersebut, Sekda mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya mengurangi ketergantungan terhadap sektor pertambangan (kalsel.antaranews.com, 11/10/2018).


Sebelummnya, Menteri Keuangan, mengatakan keberpihakan kepada perempuan bisa meningkatkan nilai tambah terhadap kinerja perekonomian. Namun, mengutip laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada 2017, pemenuhan agenda persamaan gender ini membutuhkan pembenahan selama 200 tahun. Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia juga menilai teknologi digital bisa membantu peningkatan partisipasi perempuan kepada dunia ekonomi (antaranews.com, 06/08/2018).


Digitalisasi di sektor ekonomi sukses memanjakan masyarakat abad ini. Ekonomi digital, yang didefinisikan oleh Wikipedia sebagai ekonomi yang didasarkan pada penggunaan teknologi komputer digital, secara pasti mulai merambah berbagai aspek aktivitas ekonomi sehari-hari. On-demand economy atau aktivitas ekonomi untuk memenuhi permintaan konsumen melalui akses yang cepat dan mudah, mampu terwujud sepenuhnya pada ekonomi berbasis digital ini. Tanpa mengumbar iklan berbiaya tinggi, ekonomi berbasis digital telah menjadi pilihan utama konsumen yang haus layanan prima. Mudahnya memilih barang/jasa, kepastian harga, kualitas layanan yang terjamin, dan kemudahan transaksi telah menjadi corporate branding ekonomi digital (banjarmasin.tribunnews.com, 19/04/2016).


Ekonomi digital memanjakan pembeli. Sekaligus memudahkan penjual menawarkan produknya dan memangkas banyak biaya produksi. Relasi mutualisme dalam bisnis ekonomi digital ini merambah semua lini. Dari orang tua hingga anak-anak. Baik laki-laki, pun perempuan. Hingga menggiurkan banyak pihak untuk melakukannya. Dan ini peluang besar bagi produsen bermodal besar untuk meraup keuntungan. 


Akan tetapi, kemajuan teknologi yang dibajak sistem ekonomi kapitalis harus diwaspadai. Sistem yang diterapkan saat ini terbukti tidak mampu menyelesaikan problematika umat, justru sistem kapitalisme dan demokrasilah penyebab utama beragam problematika yang menimpa umat. Bahkan, hari ini kalangan perempuan turut jadi sasaran kaum kapitalis. Membuat kaum emak terjerumus dalam keadaan eksploitatif. Mereka dengan kreativitasnya dapat melakukan berbagai kegiatan ekonomi semisal warung mikro daring ini, lantas terus didorong untuk menggerakkan roda ekonomi kapitalisme yang sudah rapuh. 


Kemajuan teknologi tak bisa dipungkiri. Peluang berkecimpung di dunia ekonomi digital pun terbuka lebar, tak terkecuali bagi perempuan. Namun, kaum muslimin tetap harus mewaspadai gelombang kemajuan teknologi ini agar tak membelokkannya dari ketaatan kepada Allah. Program pemberdayaan perempuan pun bisa menyeruak masuk ke rumah-rumah kaum muslimin melalui warung mikro daring ini. Meski bekerja adalah mubah dalam Islam, namun tetaplah tak boleh melalaikan tugas utama dan pertama seorang ibu, yaitu sebagai pendidik generasi dan pengatur rumah tangga suaminya. 


Pemberdayaan seperti ini sebenarnya tidak akan pernah mampu menyelesaikan permasalahan kemiskinan yang dialami perempuan. Kesulitan ekonomi yang kini dihadapi negeri ini dan berbagai negeri muslim lainnya, bukanlah suatu kebetulan. Ini merupakan hasil kebijakan buatan manusia dan cacatnya ekonomi kapitalisme yang diterapkan. Padahal, Allah SWT telah memberikan sumber daya alam yang melimpah, tapi justru dikuasai pihak asing.


Sejatinya, Islam memandang perempuan sebagai insan yang harus dilindungi, dijaga kesucian dan kehormatannya, serta difasilitasi secara finansial oleh kerabat lelaki mereka ataupun negara. Sehingga, perempuan bisa memenuhi peran vitalnya sebagai istri dan ibu. 


Adapun bekerja sesuai bidang kelimuan bila perempuan menginginkan, hal tersebut dibolehkan. Perempuan tidak akan dibiarkan mengalami tekanan secara ekonomi dan sosial, serta berperan ganda sebagai pencari nafkah, sekaligus pengurus rumah tangga. Dalam sistem Islam, kaum hawa akan terjaga kehormatannya, mencapai kedudukan yang mulia dan mampu pula berkontribusi besar bagi dunia.[]


#PerubahanHakikidenganKhilafah

#HaramPilihPemimpinDzalim

#HaramPilihPemimpinAntiIslam 

#HaramPilihPemimpinIngkarJanji

#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng

#JanganPilihPemimpinGagal

#KhilafahAjaranIslam

#IslamSelamatkanNegeri


--------


Follow, Like, Share, Comment

Muslimah Banua News

@muslimahbanuanews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"No, Comment!" Boleh Nggak Ya?

by Nor Aniyah Pernah dengar nggak reaksi orang-orang kalau ditanya atau dimintai tanggapan? Biasanya sih banyak di antara mereka yang bilang, "No, comment.. No, comment!" Sebenarnya apa sih artinya itu? Nah, biasanya neh "No, comment" ini artinya identik dengan "nggak ada komentar deh." Oke, oke aja. Atau "terserah kamu saja deh!" Ini bisa jadi terkesannya, kamu-kamu, aku-aku. "Lue, gue" gitu. Wah, kira-kira nih, yang begini, boleh nggak ya? Oke, Muslimah, kalau sekali-kali mungkin boleh lah kamu berujar kayak gitu. Misalnya, saat buru-buru. Mau ada urusan dulu. Tapi, kalau keterusan, ini bisa bahaya juga! Lho kok, gitu? Iya. Kalau keterusan, alamat kamu harus hati-hati. Apalagi dilakonin sama kaum muda sepertimu. Waspadalah! Bisa dibilang terlalu sering "no coment" itu, alarm kalau kita cenderung sudah nggak mau tahu. Rasa peduli kita sudah mulai luntur. Jangan-jangan, nama tetangga di samping rumah saja nggak tahu? Gaw...

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)...

Ketika TKA Masih Ada di Banua

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Media sosial sempat dihebohkan dengan viralnya video rombongan warga negara asing (WNA) tiba di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Para WNA itu terekam keluar dari terminal kedatangan, kemudian naik ke sebuah bus. Dalam video berdurasi 11 menit 27 detik tersebut, si perekam menjelaskan bahwa puluhan warga asing itu diduga berasal dari Tiongkok. Karena memiliki ciri-ciri mirip dengan orang-orang dari negara Asia Timur, yaitu berkulit putih dan bermata sipit (kalsel.prokal.co, 27/02/2019). Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Banjarmasin, membenarkan kedatangan TKA asal China yang akan bekerja PT Merge Mining Industry (MMI). Namun, ia menyebut jumlahnya hanya 22 orang dan telah memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Menurut dia, TKA asal Negeri Tirai Bambu itu merupakan pekerja yang dirolling PT MMI yang sebelumnya sudah dideportasi otoritas imigrasi. Ia memaparkan di Kalsel PT MMI merupakan perusahaan yang paling banyak mempekerjakan TKA yakni berju...