Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Generasi Zenith

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Suatu ketika, tersebutlah seorang guru di sekolah lanjutan tingkat pertama A tengah mengadakan pemilihan ketua kelas. Maka, dimintalah masing-masing siswa menuliskan nama calon. Setelah diperiksa dan diumumkan, ternyata ada siswa yang dengan sengaja menulis nama “Zenith." Sontak, hal itu membuat gaduh dan riuh seisi kelas. Ilustrasi diatas benar adanya, sudah terjadi. Zenith, rupanya telah akrab di telinga remaja. Telah populer di kalangan kaum muda bahkan pelajar. Seolah tidak ada yang tidak mengenal istilah itu saat ini. Walau tidak pernah mencoba, minimal tahu namanya. Entah, karena sering dibicarakan. Namun, setelah ditelusuri kebanyakan remaja mengetahuinya dari teman sepergaulan. Peredaran narkoba dengan berbagai variannya memang sangat merajalela. Indonesia pun sudah terkategori "bencana narkoba." Pasalnya, narkoba merenggut sekitar 15.000 nyawa per tahun, sebagian besar diantaranya usia produktif.  Dulu kita sempat digegerkan kasus PCC

Budaya Kekerasan Oleh Usia Belasan

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd Sempat viral kasus kematian Hilarius Christian  Even Raharjo (15), siswa kelas I SMA Budi Mulia, tewas menggenaskan setelah dipaksa berduel ala gladiator oleh para seniornya. Di kalangan pelajar di Bogor dikenal istilah “bom-boman,” yaitu pertarungan mirip gladiator yang dilakukan antara dua sekolah yang bertanding di kompetisi basket. Kita juga masih mengingat bocah SR (8), siswa kelas 2 SD Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cantayan, Kabupaten Sukabumi, yang diduga dipukul temannya. Padahal SR dikenal sebagai anak yang baik dan periang. Bahkan, salat lima waktu tidak pernah ditinggalkannya. Banyaknya kasus meninggalnya siswa dari SD hingga SMA akibat kekerasan yang dilakukan teman sebaya menunjukkan bahwa budaya kekerasan sudah menjadi perilaku yang menyasar anak-anak remaja, khususnya usia sekolah. Fenomena ini jelas sangat berbahaya bagi pembentukan karakter generasi bangsa. Anak sangat mudah meniru apa yang dicontohkan. Namun, bila yang mencontohkan