Langsung ke konten utama

Muslimah dan Dakwah

by: Nor Aniyah

Menjadi Muslimah pengemban dakwah? Wah, ini memang tantangan yang cukup berat. Terutama bagi yang berkeluarga. Harus belanja, masak, menyiapkan perlengkapan anak, mengurus suami dan lain-lain. Ini sebuah amanah juga, sebuah kewajiban menjadi ibu manager rumah tangga. Tapi, bagaimana dengan dakwah?

"Aduh, ribet! Urus masalah sendiri sajalah dulu. Nanti, kalau beres, baru!"

Ini satu contoh pernyataan yang dilontarkan kaum Muslimah. Ya, ada batu ganjalan, menghambat melakukan gerakan. Berpartisipasi dalam dakwah.

Ternyata, kalau dipikir-pikir, memang selalu ada hal yang merintangi. Ada saja masalah. Tapi, sebagian Muslimah yang lain, kok bisa dakwah? Bagaimana supaya mudah berdakwah?

Nah, ada satu solusi jitu. Mantapkan niat. Ya, jalan mudahnya, yaitu dengan niatkan dakwah sebagai jalan hidup. Dakwah, jalan yang akan kita lalui disepanjang kehidupan. Yang tidak terpisahkan. Insya Allah, dengan begitu akan nikmat menjalaninya.

Perlu kita ingat terus, bahwa kaum Muslimah juga diperintahkan Allah SWT dalam kewajiban ini.

Allah SWT menerangkan:
“Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung."  (TQS. Ali Imran [3]: 104).

Semoga dengan selalu mengingat ayat tersebut dalam diri kita ada spirit untuk melakukan dakwah. Karena ini wajib. Dan yang wajib-wajib itu pahalanya, tentu sangat besar.

Bagi Muslimah, dakwah ini sebetulnya hal yang mudah. Tidak usah jauh-jauh. Kaum hawa paling suka ngobrol-ngobrol. Berkumpul bersama teman-teman. Nah, daripada ngrumpi atau menggosip orang lain, malah jadi dosa. Lebih baik mengobrolkan hal yang bermanfaat dan bernilai ibadah. Jadi, kita ganti saja konten pembicaraannya dengan yang Islami. Boleh berkaitan dengan tsaqofah Islam. Cocok kan!

Yakinlah! Semua masalah yang merintangi, bisa mudah dituntaskan. Sebab, Allah SWT tidak akan membebankan sesuatu yang di luar batas kekuatan hamba-Nya.

Jadi, Muslimah! Mari bahu-membahu, berkontribusi untuk dakwah. Karena kita adalah bagian dari kaum Muslimin, umat yang terbaik. Mari bersama menyeru, berdakwah pada kebaikan Islam.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)...

"No, Comment!" Boleh Nggak Ya?

by Nor Aniyah Pernah dengar nggak reaksi orang-orang kalau ditanya atau dimintai tanggapan? Biasanya sih banyak di antara mereka yang bilang, "No, comment.. No, comment!" Sebenarnya apa sih artinya itu? Nah, biasanya neh "No, comment" ini artinya identik dengan "nggak ada komentar deh." Oke, oke aja. Atau "terserah kamu saja deh!" Ini bisa jadi terkesannya, kamu-kamu, aku-aku. "Lue, gue" gitu. Wah, kira-kira nih, yang begini, boleh nggak ya? Oke, Muslimah, kalau sekali-kali mungkin boleh lah kamu berujar kayak gitu. Misalnya, saat buru-buru. Mau ada urusan dulu. Tapi, kalau keterusan, ini bisa bahaya juga! Lho kok, gitu? Iya. Kalau keterusan, alamat kamu harus hati-hati. Apalagi dilakonin sama kaum muda sepertimu. Waspadalah! Bisa dibilang terlalu sering "no coment" itu, alarm kalau kita cenderung sudah nggak mau tahu. Rasa peduli kita sudah mulai luntur. Jangan-jangan, nama tetangga di samping rumah saja nggak tahu? Gaw...

Ketika TKA Masih Ada di Banua

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Media sosial sempat dihebohkan dengan viralnya video rombongan warga negara asing (WNA) tiba di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Para WNA itu terekam keluar dari terminal kedatangan, kemudian naik ke sebuah bus. Dalam video berdurasi 11 menit 27 detik tersebut, si perekam menjelaskan bahwa puluhan warga asing itu diduga berasal dari Tiongkok. Karena memiliki ciri-ciri mirip dengan orang-orang dari negara Asia Timur, yaitu berkulit putih dan bermata sipit (kalsel.prokal.co, 27/02/2019). Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Banjarmasin, membenarkan kedatangan TKA asal China yang akan bekerja PT Merge Mining Industry (MMI). Namun, ia menyebut jumlahnya hanya 22 orang dan telah memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Menurut dia, TKA asal Negeri Tirai Bambu itu merupakan pekerja yang dirolling PT MMI yang sebelumnya sudah dideportasi otoritas imigrasi. Ia memaparkan di Kalsel PT MMI merupakan perusahaan yang paling banyak mempekerjakan TKA yakni berju...