Langsung ke konten utama

Raih Keutamaan di Bulan Ramadhan


Oleh: Nor Aniyah, S.Pd

Alhamdulillah, bulan kemuliaan telah menghampiri kita. Tinggal beberapa hari lagi.

Apa yang sudah dilakukan di bulan Ramadhan? Ya, tentunya beribadah khususnya puasa. Sudah pasti. Mungkin sebagian dari kita sudah menyusun program yang mau dilakukan selama sebulan sebelumnya, seperti khatam tiga puluh juz Al-Qur'an, kajian kultum bersama keluarga dan sanak saudara, hingga rencana ngabuburit dan buka puasa bersama.

Pastinya harus dimaksimalkan ibadah di bulan yang penuh berkah ini. Dan dalam merealisasikan persiapan kita tersebut akan lebih optimal dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui keutamaan bulan Ramadhan.

Penting bagi kita untuk memaknai Ramadhan. Agar tidak hanya dianggap sebagai bulan untuk sekadar berpuasa. Ada makna yang bisa dipetik dengan mencontoh pada kisah kehidupan (sirah) Rasulullah, Nabi Muhammad saw.
Bulan Ramadhan memiliki banyak makna. Setidaknya bisa kita masukkan ke dalam delapan hal. Yang pertama, Ramadhan adalah bulan puasa.

Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (TQS. Al-Baqarah: 183).

Di bulan Ramadhan setiap kaum muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Bagi yang sudah memenuhi ketentuan menurut hukum syara.’
Kesungguhan ibadah puasa ini, terkait dengan perbuatan dan hati, yang pahalanya langsung dibalas oleh Allah SWT.

Kedua, Ramadhan adalah bulan latihan takwa. Di bulan ini, diserukan bagi orang-orang beriman untuk memperbanyak amal ibadah, khususnya ibadah puasa (shaum). Di bulan ini pun menjadi seakan lebih mudah beribadah karena terkondisikan oleh lingkungan.
Sabda Rasulullah saw, “Jika memasuki bulan Ramadhan, maka semua pintu langit dibuka, dan pintu-pintu neraka Jahannam ditutup, sementara syaitan dibelenggu. (HR al-Bukhari, Muslim, an-Nasai dan Ibn Hibban).

Tidak hanya itu, setiap amal kebajikan akan dilipat gandakan. Hingga 70 kali lipat. Dengan ketakwaan dan ketaatan yang dilakukan tersebut akan membersihkan hati dan menjauhkan dari perbuatan dosa.

Ketiga, Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Bulan diturunkan-Nya Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia. Ayat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah yakni tentang “Iqra.” Diturunkan tanggal 17 Ramadhan 13 SH (sebelum Hijrah) atau bulan Juli 610 M. Sehingga bulan ini juga disebut syahr Al-Quran (bulan Al-Quran).
Firman Allah SWT: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).... (TQS. Al-Baqarah: 185).

Nah, bagaimana seharusnya sikap terhadap Al-Qur’an? Haruslah terealisasi dengan memperbanyak membaca, menghafal, mempelajari, mentadaburi, mengamalkan seluruh isinya, dan menyampaikan kandungannya tersebut kepada keluarga, teman dan orang sekitar kita, terutama sekali di bulan Ramadhan.

Keempat, Ramadhan adalah bulan ampunan. Manusia sering lupa, tempat salah dan khilaf. Maka, bulan Ramadhan menjadi kesempatan untuk mendapatkan ampunan Allah SWT. Karena permulaan Ramadhan merupakan rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah keselamatan dari api neraka. Diampuni dosa yang telah lalu, dan kembali pada kesucian saat idul fitri.

Kelima, Ramadhan adalah bulan kesabaran. Sabar, tidak berdiam saja tapi berikhtiar dalam memperbaiki keadaan. Sabar menjauhkan diri dari bermaksiat. Dan sabar menghadapi ujian dan cobaan dalam ketaatan. Balasan bagi kesabaran adalah surga.

Firman Allah SWT: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (TQS. Al-Baqarah: 155).

Keenam, Ramadhan adalah bulan jihad. Jihad, yakni berperang untuk memuliakan agama Allah SWT. Hingga cahaya Islam bisa diterima oleh seluruh manusia.

Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(TQS. Al-Baqarah: 218).

Rasulullah saw selaku kepala negara, para sahabat, dan para khalifah setelahnya melakukan berbagai ekspedisi. Di antaranya, pada perang Badar, penaklukan kota Mekkah, perang Tabuk oleh kaum Muslim dengan Romawi, dan lain sebagainya. Semua dilakukan, selama bulan Ramadhan dan berhasil meraih kemenangan.

Ketujuh, Ramadhan adalah bulan persatuan. Sebagaimana perintah Allah SWT:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.... (TQS. Ali-Imran: 103)

Banyak sekali ibadah yang bisa menyatukan kaum Muslimin, misalnya shalat tarawih, i'tikaf dan berkumpul untuk buka puasa bersama. Termasuk kegiatan yang dapat mempersatukan kaum Muslim dengan mendatangi pengajian dan menuntut ilmu agama lebih giat dan bersemangat.

Kedelapan, Ramadhan adalah bulan dakwah. Saat Ramadhan kita akan tersuasanakan dalam ketaatan kepada Allah SWT. Momen ini bisa menjadi kesempatan untuk mendakwahkan ajaran Islam seluruhnya. Terlebih, dakwah adalah kewajiban, diperintahkan Alah SWT dan dicontohkan Rasulullah saw.
Allah SWT berfirman: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (TQS. Ali-Imran: 104)

Nah, demikian beberapa keutamaan bulan Ramadhan. Penting untuk kembali kita ketahui agar Ramadhan kali ini lebih bermakna. Semoga Ramadhan bisa mengantarkan kita pada ketakwaan bersama. 

Ramadhan merupakan bulan mulia yang di dalamnya Allah SWT turunkan begitu banyak keberkahan. Beruntunglah orang yang bisa menjumpai Ramadhan, menjalani sebaik-baiknya tiap harinya, dan menjadikan bulan ini sebagai momentum perubahan menuju ketakwaan hakiki pada diri dan umat Islam.[]

*) Pegiat Komunitas Muslimah Banua Menulis. Berdomisili di Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll). Sayangn

Kumpulan Cerpen "Muslimah Banua Menulis": Candy Love

Dunia remaja memang kaya warna. Kelip-kelip kenangan memancar dalam ingatan, sulit terlupa meski usia beranjak dewasa. Masa sarat potensi, kejar prestasi, penuh dorongan ingin mengabdi pada Allah Yang Maha Suci, tentunya tak luput dari tantangan. Pengorbanan meraih cita, tertatih menggenggam asa, tertuang dengan jernih dalam nuansa kumpulan cerita pendek ini. Kadang nasihat dirasa menjemukan. *Candy Love* hadir untuk berkaca, merenungi sekelumit kisah hidup, untuk mematut diri, sudahkah cukup hiasan diri, menjadi remaja muslimah sejati. *Candy Love* adalah karya persembahan penulis-penulis muslimah muda Banua(Kalsel). Mencoba merangkai kata, menyentuh rasa, menggugah pemikiran agar remaja muslim bangkit, mengembangkan potensi diri, berkiprah 'tuk prestasi dunia-akhirat, serta menyumbangkan segenap pikiran dan tenaga untuk kebaikan umat. #MuslimahBanuaMenulis

Game Online dan Nasib Generasi

O leh: Fathanah Mukhlisah, S.Pd (Pemerhati Sosial dan Pendidikan) . Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan kontroversi game online PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Pasalnya, game yang satu ini mencuat lantaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sempat akan melabelinya dengan fatwa haram. Kontroversi game PUBG awalnya mencuat lantaran dikaitkan dengan aksi berdarah penembakan oleh teroris di masjid Selandia Baru. Puluhan nyawa melayang akibat aksi sadis tersebut. . Terkait hal ini, Sekretaris Komisi III DPRD Banjarbaru, berharap agar vonis terhadap game ini benar-benar ditimbang dan dikaji. Ditambahkannya, meskipun nantinya akan benar-benar dilarang secara resmi. Ia menginginkan agar alasan dan dasar pelarangan bisa tersosialisasi dan tersampaikan secara komprehensif (kalsel.prokal.co, 03/04/2019).  . Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan siap menyosialisasikan hasil kajian MUI pusat terkait fatwa haram bermain game smartphone Player Unknown Battle Ground's (PUBG),