Langsung ke konten utama

Game Online dan Nasib Generasi

Oleh: Fathanah Mukhlisah, S.Pd

(Pemerhati Sosial dan Pendidikan)

.

Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan kontroversi game online PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Pasalnya, game yang satu ini mencuat lantaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sempat akan melabelinya dengan fatwa haram. Kontroversi game PUBG awalnya mencuat lantaran dikaitkan dengan aksi berdarah penembakan oleh teroris di masjid Selandia Baru. Puluhan nyawa melayang akibat aksi sadis tersebut.

.

Terkait hal ini, Sekretaris Komisi III DPRD Banjarbaru, berharap agar vonis terhadap game ini benar-benar ditimbang dan dikaji. Ditambahkannya, meskipun nantinya akan benar-benar dilarang secara resmi. Ia menginginkan agar alasan dan dasar pelarangan bisa tersosialisasi dan tersampaikan secara komprehensif (kalsel.prokal.co, 03/04/2019). 

.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan siap menyosialisasikan hasil kajian MUI pusat terkait fatwa haram bermain game smartphone Player Unknown Battle Ground's (PUBG), Fortnite, serta permainan sejenis lainnya. Sekretaris MUI Kalsel, menyebut fatwa haram game PUBG bakal disepakati MUI Kalsel jika permainan itu membawa mudarat dan memberi sugesti pemainnya untuk melakukan kekerasan (kumparan.com, 28/03/2019).

.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendapat dukungan moral dari Pemprov Kalsel. Atas rencana fatwa haram game online bergenre perang. Alasannya, kecanduan game bisa menyebabkan anak-anak akrab dengan tindakan kekerasan.

.

“Saya menyambut positif. Semangat kajian fatwa itu bagus. Artinya ada upaya mengatasi kecanduan game pada anak,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel. 

.

Diakuinya, P3A belum menerima satu pun laporan terkait kasus kecanduan game yang parah di Banua. Tapi jangan menunggu korban jatuh dulu untuk bertindak. Anak-anak rentan tepapar konten negatif dari game. Seperti kekerasan dan pornografi.

.

Ini kisah nyata. Saksinya adalah oleh Dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat, yang mengampu mata kuliah Psikologi Abnormal pada Prodi Bimbingan dan Konseling. Dia pernah menemui kasus pelajar SMP di Banjarmasin yang menderita kecanduan game online level akut. Di sekolah, sorot mata remaja ini selalu tampak mengantuk. Kerap  tertidur di kelas. Sulit fokus terhadap pelajaran yang dikan guru. Jumlah temannya terus berkurang. Karena hanya tertarik berteman dengan sesama gamer. Ketika ibunya coba menegur, si anak mendadak liar dan tak sungkan memulai pertengkaran. Dari sudut pandang ilmu psikologi, Ia menyebut kecanduan game online sebagai pemicu gangguan mental. Memicu kecemasan berlebih, prestasi menurun, konflik keluarga, dan mengakrabkan anak pada kekerasan. Dampak fatal berupa isolasi diri dan depresi (kalsel.prokal.co, 07/04/2019).


Munculnya wacana pelarangan terhadap game PUBG oleh MUI tersebab kasus penembakan di Selandia Baru yang lalu. MUI menilai game tersebut berpotensi menginspirasi kekerasan di masyarakat yang tak hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun anak-anak juga. Game merupakan salah satu jalan bagi Barat untuk menghancurkan generasi, terlebih generasi muda muslim. 


Saat ini keadaan generasi muda memprihatinkan. Generasi Muslim tidak memiliki visi misi hidup yang jelas. Kebanyakan generasi mudah sekali menjadi generasi yang amoral, akibat pengaruh destruktif sistem sekular. Media yang berkembang, termasuk game hanya mementingkan uang dan hedonisme, tanpa peduli kerusakan generasi. 


Rasulullah Saw bersabda, "Di antara ciri baiknya keislaman seseorang, ketika dia bisa meninggalkan apa yang tidak ada manfaatnya bagi dirinya." Bisa jadi sesuatu yang tidak manfaat itu boleh (mubah), tetapi melenakan. Sehingga lebih baik untuk ditinggalkan. 


Game atau permainan merupakan perkara yang mubah dalam Islam, selama tidak menghantarkan pada kemaksiatan. Tapi jika sudah melalaikan kewajiban, bahkan merusak kehidupan generasi, maka negara wajib melarangnya. Aturan yang tegas dari negara sangat dibutuhkan karena negara berposisi sebagai penjaga aqidah umat. Sanksi pun harus diberlakukan agar para pelaku yang melanggar aturan akan jera dan tak akan mengulanginya lagi. 


Di dalam sistem Islam penguasa adalah pengatur segala urusan umat dan pelindung masyarakat, maka penguasa wajib mengerahkan segala upaya untuk kebaikan umat di seluruh aspek kehidupan, termasuk mencegah rusaknya moral akibat media dan game yang ada. Penguasa harus memberikan asupan menyehatkan bagi pembentukan kepribadian generasi. Media Islam juga menghadirkan gambaran keteladanan generasi sukses dalam peradaban Islam sebagai role model. Tidak dibiarkan adanya hal yang melenakan. Karena permainan hanyalah selingan pelepas penat. Sebagai perisai umat, Khilafah melarang semua konten yang merusak, baik di dalam buku, majalah, surat kabar, media elektronik maupun game. 


Negara harus memberikan aturan terkait yang bertujuan untuk membaikkan generasinya. Agar generasi dapat unggul dalam sains dan teknologi, juga memiliki kepribadian khas yang istimewa. Yakni, memiliki pola pikir dan pola sikap Islam yang senantiasa melahirkan perilaku soleh dan takwa. Sehingga mereka bisa menjadi generasi berkualitas dari umat terbaik (khairu ummah).[] 


#pubg #nogame #smartwithIslam #selamatkangenerasimuslim #BanuaSyariah #Kalsel



#PerubahanHakikiDenganKhilafah

#RasulullahPemimpinKami

#Khilafah_Pelindungku_Perisaiku

#KhilafahAjaranIslam

#IslamSelamatkanNegeri


_______


Follow, Like, Share, Comment

Muslimah Banua News

@muslimahbanuanews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll). Sayangn

Kumpulan Cerpen "Muslimah Banua Menulis": Candy Love

Dunia remaja memang kaya warna. Kelip-kelip kenangan memancar dalam ingatan, sulit terlupa meski usia beranjak dewasa. Masa sarat potensi, kejar prestasi, penuh dorongan ingin mengabdi pada Allah Yang Maha Suci, tentunya tak luput dari tantangan. Pengorbanan meraih cita, tertatih menggenggam asa, tertuang dengan jernih dalam nuansa kumpulan cerita pendek ini. Kadang nasihat dirasa menjemukan. *Candy Love* hadir untuk berkaca, merenungi sekelumit kisah hidup, untuk mematut diri, sudahkah cukup hiasan diri, menjadi remaja muslimah sejati. *Candy Love* adalah karya persembahan penulis-penulis muslimah muda Banua(Kalsel). Mencoba merangkai kata, menyentuh rasa, menggugah pemikiran agar remaja muslim bangkit, mengembangkan potensi diri, berkiprah 'tuk prestasi dunia-akhirat, serta menyumbangkan segenap pikiran dan tenaga untuk kebaikan umat. #MuslimahBanuaMenulis