Oleh: Nor Aniyah
Ada yang menyangka urusan tulis-menulis atau karang-mengarang itu untuk yang muda-muda, yang remaja saja. Seakan-akan hanya ditujukan buat kalangan mereka, yang tua mengalah. What?
Banyak hal yang seolah jadi pembenaran akan ini. Memang kebanyakannya kegiatan nulis tak cukup akrab dengan mereka yang telah dewasa usianya. (Kalau nggak mau dibilang tua. Hehehe).. Kalangan dewasa seakan telah disibukkan dengan banyak hal. Urusan kerja, nyari nafkah atau mengurus rumah tangga misalnya. Rasa-rasanya, nggak ada waktu lagi buat nulis.
Nah, pemikiran semacam ini sudah seharusnya kita ubah dan diperbaiki. Kenapa?
Pasalnya, menulis itu kan kegiatan yang tak memgenal batasan usia. Baik kaum hingga kaum tua sekalipun tak masalah, silakan menulis.
Oiya, bukan sebuah hal yang aneh lagi, jika ada orang yang sudah berusia lanjut, tapi dia tetap menulis dan menghasilkan karya. Misalnya, Marion Howard Spring yang menulis novel "Elevent Stories and a Begining" ketika berumur 74 tahun. Mungkin kita akan tambah tercengang bila tahu umur Mary Ogilvie ketika menerbitkan "A Scottish Childhood and What Happened After." Saat itu umurnya telah 93 tahun, dan itu juga adalah novel pertamanya!
Nah, berarti asumsi bahwa menulis hanya untuk para pemuda saja kurqng tepat. Pemikiran ini harus kita revisi ya!
Pesan saya, teruslah menggoreskan pena, khususnya untuk kaula muda. Memang sudah selayaknya kita sebagai remaja dan pemuda mendekatkan dan menyibukkan diri hal-hal yang bermanfaat, dan meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat. Jangan terbawa arus, ikut-ikutan gaya hidup permisif, hedonis, melankolis dan sekuler-kapitalis yang nggak jelas. Ingat! Masa muda kita akan ditanyakan kelak di akhirat "Telah kita habiskan untuk apa?"
Nah, mendingan kita menjadi para pemuda yang inspiratif, prestatif dan produktif dengan Islam. Ini baru keren!
Menulis merupakan warisan yang tidak akan lekang oleh waktu. Darinya kita bisa mengabadikan ide dan mewariskan ilmu pada generasi mendatang. Menulis tak memandang usia, status atau jabatan. Barang siapa yang mau menulis, maka ia akan tetap dikenang sepanjang zaman. Maka, mari berlomba-lomba menuliskan kebaikan![]
Komentar
Posting Komentar