Langsung ke konten utama

DBD Ancaman Mematikan yang Terus Berulang

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd*


Wabah Demam Berdarah benar-benar meneror masyarakat Banua. Jumlah kasusnya, terus bertambah setiap bulannya dan naik berlipat-lipat dibandingkan 2017 lalu. Kepala Dinas Kesehatan Kalsel mengatakan, sejak Januari 2018 hingga Januari 2019 kasus DBD yang mereka himpun dari 13 kabupaten/kota sudah mencapai 2.062 kasus.


Setiap daerah rata-rata ada yang meninggal dua sampai tiga orang, lantaran DBD. Penyakit DBD sendiri paling banyak ditemukan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), dengan jumlah 352 kasus dan tiga angka kematian. Sementara terbanyak kedua ada di Kabupaten Banjar, dengan 305 kasus dan dua orang meninggal dunia. 


Selain dua daerah itu, dia mengungkapkan, DBD di Kota Banjarbaru juga lumayan tinggi lantaran sepanjang 2018 mencapai 269 kasus. Hanya saja, tidak tercatat ada yang meninggal dunia. Kota Banjarmasin malah yang rendah, hanya 28 kasus. Tapi, dua orang meninggal karena penyakit tersebut, ungkapnya. Lebih lanjut dia menyampaikan, pesatnya kasus DBD telah direspons Gubernur Kalsel dengan mengeluarkan surat edaran terkait kewaspadaan.


"Surat sudah diedarkan ke seluruh kabupaten/kota di Kalsel. Untuk nantinya disampaikan ke masyarakat melalui dinas terkait," ujarnya (kalsel.prokal.co, 17/01/2019).


Demam Berdarah tengah sering terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk juga di Banua kita. Kasus yang sama terjadi selalu berulang hampir tiap tahun. Dan jumlah korban penderita tak pernah menyusut. Kepedulian masyarakat untuk hidup sehat sangat minim. Dan negara juga tak memberikan edukasi berkelanjutan dan berkesinambungan. Setelah kasus terjadi, baru ada reaksi. Padahal tindakan preventif jauh lebih efektif, andai pemerintah lebih peduli pada rakyatnya.


Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit yang sangat berbahaya dan dapat merenggut nyawa. Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk-nyamuk ini sering bersembunyi dan bertelur di tempat-tempat yang tergenang air jernih. Bisa dari penampungan air di rumah yang tanpa tutup. Atau sampah bekas makanan atau minuman yang dapat menampung air hujan. Perhatian terhadap kebersihan menjadi hal utama memberantas penyakit, termasuk dalam mencegah DBD. 


Sebenarnya, kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada sangatlah berpengaruh dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan masyarakat. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan. Akan tetapi, karena negeri ini menerapkan sistem kapitalis, maka pelayanannya pun sesuai aturan sistem yang ada. Kapitalisme-liberal kini mengharuskan negara berlepas tangan dari memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal untuk rakyatnya. 


Upaya preventif seperti mewujudkan pola hidup yang sehat dan kebersihan lingkungan yang sehat di masyarakat, adalah suatu keniscayaan saat syariah Islam secara kaffah diterapkan. Sebab, pandangan Islam tentang kesehatan jauh melampaui peradaban manapun. Islam telah menyandingkan antara kesehatan dengan keimanan. 


Sabda Rasulullah Saw, "Mintalah oleh kalian kepada Allah ampunan dan kesehatan. Sesungguhnya setelah nikmat keimanan, tak ada nikmat yang lebih baik yang diberikan kepada seseorang selain nikmat sehat.” (HR. Hakim).


Selain itu, Rasulullah Saw juga bersabda, “Orang Mukmin yang kuat itu lebih baik dan disukai Allah daripada Mukmin yang lemah.” (HR. Muslim).


Kesehatan masyarakat menjadi kebutuhan mendasar yang selalu disoroti oleh negara. Dalam Islam, kesadaran pentingnya kebersihan itu sangat diperhatikan. Dengan edukasi yang tepat tentang kebersihan lingkungan, tentu berbagai penyakit pun akan bisa dihindari. Dan jika suatu wilayah terserang wabah penyakit pun, negara akan tanggap menanggulangi. 


Perlu edukasi pengelolaan sampah dan limbah yang baik, tata kelola drainasi dan sanitasi lingkungan yang memenuhi standar kesehatan, serta pengelolaan tata kota yang higienis, asri serta nyaman. Tentu, semua itu hanya bisa direalisasikan melalui negara, bukan hanya sekadar melibatkan departemen kesehatan, tetapi juga departemen-departemen lainnya. 


Negara adalah pihak yang berada di garda terdepan dalam pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan terhadap publik. Demikianlah, tuntunan dari ajaran Islam yang mulia. Sistem Islam sejak dahulu telah memiliki pola pengaturan yang luar biasa terhadap segala aspek kehidupan, termasuk juga dalam hal kesehatan. Mengingat, negara akan dapat menjalankan pembangunan dengan baik bila didukung oleh masyarakat yang sehat.[] 


#PerubahanHakikidenganKhilafah

#HaramPilihPemimpinDzalim

#HaramPilihPemimpinAntiIslam 

#HaramPilihPemimpinIngkarJanji

#HaramPilihPemimpinAntekAsingAseng

#JanganPilihPemimpinGagal

#KhilafahAjaranIslam

#IslamSelamatkanNegeri


--------


Follow, Like, Share, Comment

Muslimah Banua News

@muslimahbanuanews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll). Sayangn

Kumpulan Cerpen "Muslimah Banua Menulis": Candy Love

Dunia remaja memang kaya warna. Kelip-kelip kenangan memancar dalam ingatan, sulit terlupa meski usia beranjak dewasa. Masa sarat potensi, kejar prestasi, penuh dorongan ingin mengabdi pada Allah Yang Maha Suci, tentunya tak luput dari tantangan. Pengorbanan meraih cita, tertatih menggenggam asa, tertuang dengan jernih dalam nuansa kumpulan cerita pendek ini. Kadang nasihat dirasa menjemukan. *Candy Love* hadir untuk berkaca, merenungi sekelumit kisah hidup, untuk mematut diri, sudahkah cukup hiasan diri, menjadi remaja muslimah sejati. *Candy Love* adalah karya persembahan penulis-penulis muslimah muda Banua(Kalsel). Mencoba merangkai kata, menyentuh rasa, menggugah pemikiran agar remaja muslim bangkit, mengembangkan potensi diri, berkiprah 'tuk prestasi dunia-akhirat, serta menyumbangkan segenap pikiran dan tenaga untuk kebaikan umat. #MuslimahBanuaMenulis

Game Online dan Nasib Generasi

O leh: Fathanah Mukhlisah, S.Pd (Pemerhati Sosial dan Pendidikan) . Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan kontroversi game online PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Pasalnya, game yang satu ini mencuat lantaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sempat akan melabelinya dengan fatwa haram. Kontroversi game PUBG awalnya mencuat lantaran dikaitkan dengan aksi berdarah penembakan oleh teroris di masjid Selandia Baru. Puluhan nyawa melayang akibat aksi sadis tersebut. . Terkait hal ini, Sekretaris Komisi III DPRD Banjarbaru, berharap agar vonis terhadap game ini benar-benar ditimbang dan dikaji. Ditambahkannya, meskipun nantinya akan benar-benar dilarang secara resmi. Ia menginginkan agar alasan dan dasar pelarangan bisa tersosialisasi dan tersampaikan secara komprehensif (kalsel.prokal.co, 03/04/2019).  . Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan siap menyosialisasikan hasil kajian MUI pusat terkait fatwa haram bermain game smartphone Player Unknown Battle Ground's (PUBG),