Langsung ke konten utama

Menelusuri Arah Perjuangan Mahasiswa

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd*

Aliansi Mahasiswa Kalsel melakukan unjuk rasa ke kantor DPRD Kalsel untuk menyoroti kondisi ekonomi dan pemerintahan di Indonesia. Karena sudah sekali demo dan belum ada kepastian, hari Jumat (14/09/2018) mereka kembali ke gedung DPRD Kalsel.

Sebelumnya, salah satu orator menyebutkan naiknya dolar dan melemahnya nilai tukar rupiah, adalah kemunduran dan kegagalan pemerintah. Adapun tuntutan Aliansi Mahasiswa tersebut antara lain: 1.) Turunkan Presiden Jokowi; 2.) Menteri perekonomian memperkuat keadaan ekonomi negara; 3.) Turunkan harga BBM; 4.) Stabilkan harga eceran tinggi LPG; 5.) Perbaiki kualitas bahan dalam negeri; 6.) Pecat menteri agama RI; 7.) Hapuskan perpres no 20 tahun 2018, tentang tenaga kerja asing, dan 8.) TNI/Polri tetap netral dalam menghadapi pemilu (banjarmasin.tribunnews.com, 14/09/2018).

Akan tetapi, unjuk rasa mahasiswa tersebut diwarnai aksi anarkis. Mahasiswa yang tergabung dari Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK), harus berurusan dengan Polresta Banjarmasin. Mereka dilaporkan atas dugaan pengrusakan ruang pintu utama dan plang nama di meja rapat dewan provinsi (klikkalsel.com, 14/09/2018).

Pengamat politik Taufik Arbain menyayangkan terjadinya perusakan fasilitas negara oleh sekelompok mahasiswa pengunjuk rasa. Hal ini bisa merusak citra perjuangan mahasiswa. Ia sebenarnya sepakat aksi-aksi mahasiswa dalam melakukan demonstrasi untuk kepentingan rakyat bangsa dan negara. Sebab, hakikat dan eksistensi mahasiswa tidak sekadar soal akademik, tetapi responsibilitasnya terhadap masalah-masalah rakyat. (jejakrekam.com, 15/09/2018).

Sejarah bangsa ini tak lepas dari peran pemuda dan mahasiswa. Pergerakan mahasiswa sudah muncul sejak perjuangan kemerdekaan RI. Dan terus bergulir mengiringi perjalanan negeri ini.  Satu peristiwa pergerakan mahasiswa yang masih segar di benak kita tentu saat era reformasi terjadi, di tahun 1998 yang lalu. Karenanya tak kita pungkiri besarnya peran mahasiswa dalam perubahan suatu negeri.

Mahasiswa diakui sebagai agent of change (generasi perubahan), social control (generasi pengontrol), dan iron stock (generasi penerus).
Kondisi carut-marut negeri ini telah terjadi di berbagai lini. Keterpurukan ini akibat penerapan sistem Kapitalisme-Sekuler. Maka, haruslah dilakukan perubahan yang mampu membangkitkan masyarakat. Menuju perubahan hakiki, menyelesaikan secara tuntas seluruh persoalan yang masyarakat hadapi.

Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang memiliki kesamaan pemikiran, perasaan dan peraturan.

Maka, untuk mengubah masyarakat haruslah berusaha mengubah pemahaman, standar dan keyakinan masyarakat dengan pemahaman, standar dan keyakinan yang sesuai Islam. Inilah yang dilakukan Rasulullah saw dengan karakter khas, yaitu tanpa kekerasan (laa maddiyyah), pemikiran (fikriyyah) dan politis (siyasiyyah).
Pemikiran akan mampu mengubah pemahaman seseorang dan mempengaruhi tingkah lakunya. Karenanya dakwah Rasulullah saw ketika ingin mengubah masyarakat jahiliyah kepada masyarakat Islam melalui dakwah pemikiran. Begitupun seharusnya perjuangan umat Islam dalam upaya mengubah kehidupan masyarakat menjadi kehidupan Islam.
Maka, mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat sejatinya harus mampu memahami persoalan yang mendera umat saat ini. Dan menawarkan solusi yang terbaik bagi umat. Pemikiran politik menjadi landasannya. Dan dakwah tanpa kekerasan menjadi ciri khasnya.

Allah SWT berfirman : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (TQS. Ali Imran: 104).

Allah menyerukan manusia untuk berdakwah, mengajak pada kebaikan dan mengingatkan agar meninggalkan kemungkaran. Mengoreksi kebijakan penguasa yang merugikan rakyat dan negara menjadi salah satu aktifitasnya. Semuanya dilandaskan pada syariat Allah. Aktifitas inilah yang akan menghantarkan pada perubahan hakiki di masyarakat. Agar terwujud perubahan masyarakat kepada kehidupan Islam yang sempurna. Allahu a'lam bish shawwab. []

#kalsel #banuasyariah #mahasiswa #opini #dolar

_____________

Mari sahabat, dukung dan sebarkan opini dakwah dari page ini.
Semoga bisa menjadi amal sholih untuk kita bersama. Aamiin Allahumma Aamiin

Jazakumullahu khairan katsiron

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti sebuah pahala pelakunya" (HR. Muslim).

Sila berkunjung :

@muslimahbanuanews
@muslimahbanuanews
@muslimahbanuanews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)...

"No, Comment!" Boleh Nggak Ya?

by Nor Aniyah Pernah dengar nggak reaksi orang-orang kalau ditanya atau dimintai tanggapan? Biasanya sih banyak di antara mereka yang bilang, "No, comment.. No, comment!" Sebenarnya apa sih artinya itu? Nah, biasanya neh "No, comment" ini artinya identik dengan "nggak ada komentar deh." Oke, oke aja. Atau "terserah kamu saja deh!" Ini bisa jadi terkesannya, kamu-kamu, aku-aku. "Lue, gue" gitu. Wah, kira-kira nih, yang begini, boleh nggak ya? Oke, Muslimah, kalau sekali-kali mungkin boleh lah kamu berujar kayak gitu. Misalnya, saat buru-buru. Mau ada urusan dulu. Tapi, kalau keterusan, ini bisa bahaya juga! Lho kok, gitu? Iya. Kalau keterusan, alamat kamu harus hati-hati. Apalagi dilakonin sama kaum muda sepertimu. Waspadalah! Bisa dibilang terlalu sering "no coment" itu, alarm kalau kita cenderung sudah nggak mau tahu. Rasa peduli kita sudah mulai luntur. Jangan-jangan, nama tetangga di samping rumah saja nggak tahu? Gaw...

Ketika TKA Masih Ada di Banua

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Media sosial sempat dihebohkan dengan viralnya video rombongan warga negara asing (WNA) tiba di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Para WNA itu terekam keluar dari terminal kedatangan, kemudian naik ke sebuah bus. Dalam video berdurasi 11 menit 27 detik tersebut, si perekam menjelaskan bahwa puluhan warga asing itu diduga berasal dari Tiongkok. Karena memiliki ciri-ciri mirip dengan orang-orang dari negara Asia Timur, yaitu berkulit putih dan bermata sipit (kalsel.prokal.co, 27/02/2019). Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Banjarmasin, membenarkan kedatangan TKA asal China yang akan bekerja PT Merge Mining Industry (MMI). Namun, ia menyebut jumlahnya hanya 22 orang dan telah memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Menurut dia, TKA asal Negeri Tirai Bambu itu merupakan pekerja yang dirolling PT MMI yang sebelumnya sudah dideportasi otoritas imigrasi. Ia memaparkan di Kalsel PT MMI merupakan perusahaan yang paling banyak mempekerjakan TKA yakni berju...