Oleh: Nor Aniyah, S.Pd
(Pemerhati Masalah Sosial Kemasyarakatan)
Maraknya isu radikalisme membuat semua pihak resah tak terkecuali aparat Kepolisian Polres Tanah Bumbu, tidak hanya dikawasan perkotaan melainkan hingga kepelosok perkampungan/desa. Mengantisipasi hal tersebut Polres Tanah Bumbu lakukan pencegahan dini dengan menggandeng aparatur desa serta warga masyarakat untuk bersama-sama menolak paham radikalisme (tribratanewstanbu.kalsel.polri.go.id, 20/10/19).
Jajaran Kepolisian di Kabupaten Tanah Bumbu juga akan menggelar kegiatan membahas tentang bahaya paham radikal, dari sudut pandang agama Islam. Intinya, kita tidak mau bangsa ini ternodai dengan paham yang melanggar aturan. Kita adalah bangsa besar, menjunjung tinggi budaya gotong-royong, dan toleransi,” pungkasnya (klikkalsel.com, 16/10/2019).
Sementara itu, warga Dayak Meratus di Desa Hinas Kiri mendapatkan wawasan kebangsaan, diberikan oleh Danramil 1002-01/Birayang. Menurutnya, penting memahami wawasan kebangsaan bagi seluruh lapisan masyarakat agar tidak terkena hoax atau kegiatan yang merugikan masyarakat. “Wawasan kebangsaan harus dipahami oleh masyarakat. Hal ini menghindari perpecahan dan hasutan dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” bebernya (banjarmasin.tribunnews.com, 16/10/2019).
Ada pun saat peringatan Hari Santri 2019 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang diikuti perwakilan santri-santri se-Kabupaten, Selasa (22/10/2019), Bupati HSS membacakan sambutan tertulis Menteri Agama RI, perdamaian diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium tempat menyemai ajaran Islam rahmatan lil alamin, Islam ramah dan moderat dalam beragama (banjarmasin.tribunnews.com, 22/10/2019).
Upaya masif pemerintah untuk menjaga keutuhan negara dengan menguatkan opini bahwa radikalisme itu berbahaya dan mengancam NKRI, terus berjalan. Parahnya, stigma radikal senantiasa disematkan pada umat Islam yang kuat berpegang pada agamanya. Paham bahaya radikalisme ini terus digaungkan ke semua lini masyarakat. Bahkan masyarakat diberbagai pelosok negeri yabg terpencil sekali pun. Agar Islamofobia merasuk ke masyarakat, dan Kapitalisme Sekuler terus melenggang mencengkram negeri ini.
Radikalisme merupakan proyek Barat, karena isu terorisme sudah tak laku. Dalam usaha menghilangkan radikal dilakukanlah deradikalisasi. Agar kaum Muslim menjadi “moderat,” mengadopsi pandangan hidup Barat. National Strategi Combating Terorism, yang dikeluarkan US Departement of States (2006) mengungkapkan “... Muslim yang dihadapi bukan hanya terorisme itu sendiri. Namun ideologi yang melatari atau mendukung aksi terorisme tersebut ... gerakan-gerakan yang menentang AS dan mereka menggunakan Islam sebagai ideologi mereka.”
Indonesia, sebagaimana negeri Muslim lainnya, memang berada dalam radar ‘building moderate muslim’ yang diaruskan untuk menggantikan kepemelukan umat terhadap ideologi Islam. Hingga kerinduan merealisasikan Islam kaffah yang mewujud dalam Khilafah Islam, beserta metode untuk menggapainya, dimonsterisasi sebagai bagian dari phobia.
Padahal, Islam agama yang sempurna, mencakup semua aspek kehidupan. Kekuatan berpegang teguh pada aturan Islam adalah kewajiban, bukan kejahatan sebagaimana yang didengungkan para pengusung Kapitalisme. Islam itu akan mampu menyatukan seluruh manusia dalam satu kepemimpinan. Kekuatan Islam akan muncul saat kesatuan umat terwujud. Inilah ketakutan pengusung ideologi Kapitalisme, hingga berbagai upaya menghalangi tegaknya Islam terus mereka suarakan. Termasuk menyematkan radikalisme pada umat Islam yang kuat memegang tali agama Allah.
Allah SWT berfirman: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran [3]: 103).
Oleh karena itu, umat Islam jangan mudah terkecoh dengan stigma negatif yang terus di sematkan Barat, semisal radikal, teroris, ekstrimis, intoleransi, dan sebagainya. Tujuan Barat hanya satu yaitu memecah belah umat Islam agar kekuatannya tercerai berai. Sehingga, kesadaran umat pentingnya kesatuan kaum muslimin dan urgennya penegakkan Islam kaffah terhambat. Sebab, jika kesadaran itu telah muncul dan mengakar kuat, dijamin pasti keinginan diterapkannya syariat Islam secara kaffah akan semakin besar. Dan siapa yang sanggup menghentikan laju kekuatan umat saat mereka bersatu padu?
Umat Islam justru harus terus menjelaskan secara masif kepada umat tentang Islam sebenarnya. Yang semata bersumber pada Alquran dan Assunah. Dan saat syariat Islam diterapkan, kemaslahatan pasti akan melingkupi manusia seluruhnya, baik muslim atau pun non muslim.
Sebab, ketika sistem Islam diterapkan terbukti mampu menyatukan dua pertiga dunia, dengan kegemilangan luar biasa selama empat belas abad. Dari masa Rasulullah Saw dan Khulafaur-rasyidin, dilanjutkan para Khalifah setelahnya mampu memberikan keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan, bagi Muslim maupun non-Muslim.
Rekam jejak emas Khilafah dapat ditemukan dalam banyak catatan sejarah. Bahkan, orientalis dan sejarawan Kristen bernama T.W Arnold dalam bukunya, The Preaching of Islam: A History of Propagation of The Muslim Faith, membeberkan fakta-fakta kehidupan dalam negara Khilafah. “Perlakukan terhadap warga Kristen oleh Pemerintah Khilafah Turki Utsmani selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa.”
Karena itu, sudah selayaknya kita memperjuangkan tegaknya sistem ini, yang membawa rahmat dan menyatukan seluruh umat manusia di dunia. []
#BanuaSyariah #Kalsel #Opini
#CintaNabiCintaSyariah
#SelamatkanKeluargaMuslim
#PerubahanHakikiDenganKhilafah
#RasulullahPemimpinKami
#Khilafah_Pelindungku_Perisaiku
#KhilafahAjaranIslam
#IslamSelamatkanNegeri
#KegelapanMenujuCahaya
_______
Follow, Like, Share, Comment
Muslimah Banua News
@muslimahbanuanews
@muslimahbanuanews
@muslimahbanuanews
Komentar
Posting Komentar