Langsung ke konten utama

Refleksi Pergantian Tahun


Oleh: Nor Aniyah, S.Pd

Waktu memang cepat berlalu. Bulan terakhir dari dua belas bulan yang dikenal orang. Hingga tak terasa kita sudah bertemu dengan awal Januari lagi.

Ada yang berkesan di sepajang bulan Desember. Bagi saya sendiri, ada beberapa hal yang membuat bulan Desember tahun begitu penting. Pertama, karena kebetulan lahir di bulan Desember tadi. Yang kedua, hari kelahiran Rasulullah saw pada dua belas Rabiul Awal juga ada di pertengahan Desember. Dan yang ketiga, beberapa peristiwa penting lainnya juga terjadi di bulan Desember. Seperti, pada awal Desember terbentuk persatuan seluruh umat Islam untuk membela Islam, yang dikenal dalam catatan sebagai peristiwa 212. 
Segala sesuatu yang berkesan itu pasti akan sulit untuk dilupakan. Akan selalu teringat dan menjadi kenangan. Karena apa yang terjadi hari ini, sangat mungkin menjadi sebuah sejarah baru, pelajaran di masa depan.  Apalagi terhadap sesuatu yang sangat kita cinta.

Saat "kaganangan" (rindu, bahasa Banjar) pada seseorang tidak lagi terpikir ingin makan. Tidur tidak nyenyak. Kira-kira kalau seseorang yang sudah merasakan jatuh cinta kepada seseorang. ingin berjumpa, walau hanya dalam mimpi saja. Begini, yang sering dialami oleh yang masih remaja dan yang pernah remaja. Walau kebanyakan dijiwai pemuda, namun sebenarnya cinta tak mengenal usia. 

Orang yang cinta itu tidak akan setengah-setengah. Semua diberikan untuk yang dicinta. Apapun dikorbankan untuknya. Harta, raga, dan jiwa, bahkan sampai nyawa sekalipun bersedia diberikan untuk sang kecintaan. Karena dorongan cinta itu luar biasa. Demi menyenangkan yang dicinta dan membuatnya bahagia. Begitulah kira-kira yang dilakukan orang yang benar telah jatuh cinta. 

Begitupun, kita ingin menyuguhkan cinta yang sebesar-besarnya pada seseorang yang paling mulia. Manusia pilihan dan terbaik yang pernah dilahirkan ke dunia. Seorang yang mencintai semua orang lain, hingga saat maut menjemput pun masih teringat. Itulah manusia yang istimewa, tidak lain Rasulullah, Muhammad saw. 

Sepanjang bulan. Sepanjang tahun. Mulai dari tanggal satu, sampai tanggal terakhir. Pembuka Rabiul Awal sampai penghabisan. Tak surut dimeriahkan dengan peringatan maulid Rasulullah saw. Hampir setiap masyarakat di banua kalimantan, melaksanakan dengan rutin. Tak ada yang pernah terlewat, hampis semua ingat akan maulid nabi

Ketika ditanya apa bukti cinta kepada Rasulullah saw? Dari sebuah ceramah di antara acara peringatan maulid yang sempat penulis hadiri, ada satu isi ceramah yang berkesan untuk diceritakan lewat tulisan. Karena Ustadz-nya ada membahas tentang bukti cinta, bukan sekadar cinta.

Pertama, bukti mencintai Rasulullah adalah dengan senang bila disebut orang akan nama beliau saw. Merasa senang ketika orang memuji beliau. Di acara dakwah, kajian, ceramah, tabligh, dan lain-lain. Dibicarakan di sekolah, masjid, pasar, maupun rumah. Karena beliau merupakan seseorang yang mulia, yang memiliki akhlak dan pribadi dari Al-Qur'an yang cocok dijadikan teladan. 

Kedua, bukti cinta Rasulullah berikunya adalah senang terhadap apa yang beliau lakukan. Senang jika mengerjakan yang dilakukan beliau. Senang untuk mengikuti syariah yang dibawa beliau. Dengan senang hati mengerjakan yang beliau suruh kerjakan, dan dengan senang hati meninggalkan yang Beliau larang. 

Ketiga, bukti mencintai Rasulullah juga dengan senang dan cinta dengan apa yang beliau cinta. Mencintai dan memuliakan para pewaris nabi, khususnya para ulama. Selalu berusaha memudahkan urusan mereka. Dan mengamalkan ilmu yang para ulama ajarkan. 

Sekarang kalau coba direfleksikan dalam diri. Sangat banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Tentang cinta dan fenomena yang membersamai. Selama penyelenggaraan maulid juga terjadi banyak peristiwa besar di sekitar selama sebulan ini. 

Ketika ditanya tentang orang yang melecehkan Rasulullah. Bagaimana sikap terhadap kalangan yang membuat karikatur penghinaan Nabi. Kemudian terhadap orang yang mengatakan apa yang dibawa Rasulullah (Al-Qur'an) sebagai sumber kebohongan? Pasti tidak suka. Pasti melakukan kecaman dan meminta untuk diadili dengan hukum Islam. Kalau merasa biasa-biasa saja, berarti ada yang tidak beres. Benarkah cinta?

Ketika ditanya apa yang harus dijawab. Benarkah cinta dan memuliakan para pewaris Nabi? Tapi, nyatanya ulama dikiriminalisasi. Sebagian dilecehkan dan dakwah mereka dihalang-halangi. Ketika ulama dan umat berkumpul reuni untuk persatuan dan kebangkitan Islam, malah dikatakan mengundang perpecahan dan mengancam. Akan sangat aneh bila ada Muslim yang tidak suka. Apakah benar cinta Rasulullah?

Ketika ditanya tentang LGBT, mendukung atau menolak. Jelas dengan tegas menjawab itu haram, dan tidak ada tawar-menawar. Karena memang konsekuensi keimanan memantabkan diri untuk menyatakan tidak suka. Semata-mata menaati ajaran syariah yang dibawa Rasulullah saw. Kalau yang mendukung berarti menaati thaghut?

Ketika ditanya, sudahkah peduli dengan saudara seakidah? Kaum Muslim di Paletina misalnya, masih dan terus-menerus terluka. Tentu dijawab dengan kata "ayo kita tolong" sebagai bentuk perasaan bagian dari tubuh yang merasakan penderitaan. Seperti sabda Rasulullah saw, "Siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin, bukan termasuk golongan kaum Muslimin." 

Bagaimana ingin memperoleh syafaat di hari kiamat, bila Rasulullah saw sudah tidak mengakui sebagai umat? Mau menjadi umat siapa? 

Jangan sampai ketika berlalu acara maulidan, berlalu pula kecintaan. Memang sebaiknya secara konsisten. Senantiasa mengingat Rasulullah. Senantiasa cinta Rasulullah. Yang mana tercermin dari pemikiran dan sikap nyata dalam sehari-hari. Bukti cinta melalui ketaatan kepada Allah dan Rasulullah, mengikuti apa yang beliau bawa, yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dan menjadikan keduanya sebagai pedoman dalam kehidupan. Dijadikan landasan bersama dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dan negara. Inilah jalan mewujudkan cinta secara nyata. 

Ketika ditanya tentang pergantian tahun baru, tradisi siapa yang diikuti? Budaya dan tradisi yang diluar Islam. Meniup terompet, kembang api, dan pesta sampai pagi. Semua itu bukanlah memperingati tahun umat Islam. 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Niscaya kalian akan mengikuti  tradisi/ kebiasaan/ perilaku atau cara hidup orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sekalipun mereka memasuki lubang biawak niscaya kalian akan memasukinya. Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah: “Apakah Yahudi dan Nasrani yang dimaksudkan?” Beliau menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?" (Hadits ini Shahih di riwayatkan oleh Imam Al Bukhari dan Imam Muslim dan sahabat Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu). 

Jadi ketika ditanya, mestinya tidak bisa diam. Cinta sejati tidak sekadar diucapan saja, tapi memang ada bukti. Jawaban pertanyaannya kembali pada akidah dan keimanan yang ada di dalam dada masing-masing. Marilah bertanya pada diri kita. Jangan menunggu bulan dan tahun yang terus berganti. Jangan sampai menunggu ditanya saat hari nanti, setelah mati.[]

(06/01/2018)

*) Pemerhati Masalah Sosial dan Remaja,
     Penulis anggota Muslimah Banua Menulis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll). Sayangn

Kumpulan Cerpen "Muslimah Banua Menulis": Candy Love

Dunia remaja memang kaya warna. Kelip-kelip kenangan memancar dalam ingatan, sulit terlupa meski usia beranjak dewasa. Masa sarat potensi, kejar prestasi, penuh dorongan ingin mengabdi pada Allah Yang Maha Suci, tentunya tak luput dari tantangan. Pengorbanan meraih cita, tertatih menggenggam asa, tertuang dengan jernih dalam nuansa kumpulan cerita pendek ini. Kadang nasihat dirasa menjemukan. *Candy Love* hadir untuk berkaca, merenungi sekelumit kisah hidup, untuk mematut diri, sudahkah cukup hiasan diri, menjadi remaja muslimah sejati. *Candy Love* adalah karya persembahan penulis-penulis muslimah muda Banua(Kalsel). Mencoba merangkai kata, menyentuh rasa, menggugah pemikiran agar remaja muslim bangkit, mengembangkan potensi diri, berkiprah 'tuk prestasi dunia-akhirat, serta menyumbangkan segenap pikiran dan tenaga untuk kebaikan umat. #MuslimahBanuaMenulis

Game Online dan Nasib Generasi

O leh: Fathanah Mukhlisah, S.Pd (Pemerhati Sosial dan Pendidikan) . Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan kontroversi game online PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Pasalnya, game yang satu ini mencuat lantaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sempat akan melabelinya dengan fatwa haram. Kontroversi game PUBG awalnya mencuat lantaran dikaitkan dengan aksi berdarah penembakan oleh teroris di masjid Selandia Baru. Puluhan nyawa melayang akibat aksi sadis tersebut. . Terkait hal ini, Sekretaris Komisi III DPRD Banjarbaru, berharap agar vonis terhadap game ini benar-benar ditimbang dan dikaji. Ditambahkannya, meskipun nantinya akan benar-benar dilarang secara resmi. Ia menginginkan agar alasan dan dasar pelarangan bisa tersosialisasi dan tersampaikan secara komprehensif (kalsel.prokal.co, 03/04/2019).  . Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan siap menyosialisasikan hasil kajian MUI pusat terkait fatwa haram bermain game smartphone Player Unknown Battle Ground's (PUBG),