Langsung ke konten utama

"Waktu, Tunggulah Aku!"

by: Nor Aniyah

Waktu adalah suatu hal yang berharga bagi sebagian orang. Sehingga jika kehilangan, maka akan menimbulkan penyesalan.

Seberapa pentingkah waktu? Ya, sangat penting. Begitu pentingnya waktu, sampai Allah SWT pun bersumpah demi waktu.

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran." (TQS. Al-Ashr [103]: 1-3).

Jadi, apakah waktu yang kita punya sudah digunakan dengan sebaik-baiknya?

Entah mengapa, sepertinya waktu terlalu cepat. Seakan waktu mau habis. Berlalu begitu saja. Tak terasa sudah bergelut bersamanya seharian.

Saat mau beraktivitas yang lain, tahu-tahu sudah menjelang malam. Wah, sepertinya waktu berputar sangat cepat. Rasanya baru kemarin liburan, eh sekarang kembali ke awal pekan.

"Hai, waktu bisakah kamu menunggu sebentar? Aku tak bisa mengejarmu."
Wah, mungkin ada yang mengajukan permintaan begini, agar waktu mau menunggu. Karena menganggap saking cepatnya waktu berjalan.

Hemm,, bisakah kita minta tambahan waktu? Sayangnya tidak bisa. Dan memang tidak akan bisa. Karena sudah jelas, dalam satu hari cuma dua puluh empat jam saja.

Nah, kita mesti pandai menggunakan waktu. Maksudnya, gunakanlah sebaik-baiknya waktu kita untuk melakukan amal kebaikan. Gunakan untuk beribadah kepada Allah, dalam dakwah, belajar, dan aktivitas mu'amalah yang bernilai pahala.

Ingatlah, waktu adalah karunia dari-Nya. Maka, kita pun harus bersyukur pada-Nya. Bila tidak, bisa jadi keberkahan waktu kita tidak ada lagi. Ini gawat, bukan? Jangan sampai, baru ada penyesalan ketika waktu usai. Apalagi sampai waktu di dunia ini sudah sirna. Ngerinya!

Kiranya, kita sangat sering terlena.Tidak bersegera mengerjakan sesuatu.  Menangguhkan sementara. Menunggu waktu berikutnya. Kira-kira apakah ini tepat?
Insya Allah, kita semua tahu jawabannya.

"Waktu adalah uang."
"Waktu ibarat pedang."

Begitulah beberapa bunyi kata hikmah tentang waktu. Nah, ini mengisyaratkan pentingnya waktu agar dimanfaatkan dengan maksimal. Semoga tiap detik waktu makin menambah amal kebaikan dan ketaqwaan kita pada-Nya. Aamiin.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)...

"No, Comment!" Boleh Nggak Ya?

by Nor Aniyah Pernah dengar nggak reaksi orang-orang kalau ditanya atau dimintai tanggapan? Biasanya sih banyak di antara mereka yang bilang, "No, comment.. No, comment!" Sebenarnya apa sih artinya itu? Nah, biasanya neh "No, comment" ini artinya identik dengan "nggak ada komentar deh." Oke, oke aja. Atau "terserah kamu saja deh!" Ini bisa jadi terkesannya, kamu-kamu, aku-aku. "Lue, gue" gitu. Wah, kira-kira nih, yang begini, boleh nggak ya? Oke, Muslimah, kalau sekali-kali mungkin boleh lah kamu berujar kayak gitu. Misalnya, saat buru-buru. Mau ada urusan dulu. Tapi, kalau keterusan, ini bisa bahaya juga! Lho kok, gitu? Iya. Kalau keterusan, alamat kamu harus hati-hati. Apalagi dilakonin sama kaum muda sepertimu. Waspadalah! Bisa dibilang terlalu sering "no coment" itu, alarm kalau kita cenderung sudah nggak mau tahu. Rasa peduli kita sudah mulai luntur. Jangan-jangan, nama tetangga di samping rumah saja nggak tahu? Gaw...

Ketika TKA Masih Ada di Banua

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Media sosial sempat dihebohkan dengan viralnya video rombongan warga negara asing (WNA) tiba di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Para WNA itu terekam keluar dari terminal kedatangan, kemudian naik ke sebuah bus. Dalam video berdurasi 11 menit 27 detik tersebut, si perekam menjelaskan bahwa puluhan warga asing itu diduga berasal dari Tiongkok. Karena memiliki ciri-ciri mirip dengan orang-orang dari negara Asia Timur, yaitu berkulit putih dan bermata sipit (kalsel.prokal.co, 27/02/2019). Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Banjarmasin, membenarkan kedatangan TKA asal China yang akan bekerja PT Merge Mining Industry (MMI). Namun, ia menyebut jumlahnya hanya 22 orang dan telah memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Menurut dia, TKA asal Negeri Tirai Bambu itu merupakan pekerja yang dirolling PT MMI yang sebelumnya sudah dideportasi otoritas imigrasi. Ia memaparkan di Kalsel PT MMI merupakan perusahaan yang paling banyak mempekerjakan TKA yakni berju...