Langsung ke konten utama

Pentingnya Persiapan

by: Nor Aniyah

Dalam hal apapun persiapan mutlak diperlukan. Tidak asal-asalan. Melakukannya dengan sebaik mungkin, sehingga bisa meraih hasil yang terbaik. Benar kan?

Ibarat mau bertempur, harus menyiapkan alat-alat untuk berperangnya. Dengan semaksimal mungkin. Kalau tidak, bisa-bisa akan babak belur, dihabisi musuh.

Nah, mungkin masih ingat, saat dulu ujian akhir sekolah, atau ujian semesteran kuliah? Tentu belajar habis-habisan. Rela bergadang, menahan kantuk semalaman, untuk persiapan.

Ya, ini sih bagi yang memilih sistem kebut semalam. Kalau jauh hari menyiapkan, tentu hasilnya pun sesuai harapan. Hasil yang bagus, memuaskan. Karena punya persiapan matang.

Contoh lain, misalnya ibu-ibu muda. Saat mau masak harus menyiapkan, bahan, bumbu dan peralatan dapur. Mau ke pasar pun, perlu menyiapkan ceklist barang yang mau dibeli. Biar bisa fokus!

Persiapan penting dilakukan untuk memudahkan mencapai tujuan. Dengan persiapan tidak akan ada yang terlupa, atau tertinggal. Dengan persiapan matang, yang direncanakan itu akan bisa mewujudkan hasil terbaik. 

Nah, sebagai refleksi kalau persiapan terkait urusan dunia saja kita harus maksimal, terus bagaimana dengan persiapan untuk urusan akhirat? Pasti, lebih ekstra.

Dunia adalah tempat untuk melakukan sebaik-baik persiapan menuju akhirat. Karena kehidupan saat ini jadi penentu. Menentukan posisi kita kelak di akhirat.

Allah SWT menjelaskan:
“Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)."  (TQS. Ar-Rad :26)

Karenanya, untuk akhirat yang lebih tinggi nilainya, mesti melakukan persiapan terbaik. Lebih dari persiapan urusan di dunia. Persiapan untuk ke akhirat hanya sekali ini saja, saat kita masih di dunia.

Allah SWT menerangkan:
“Dan carilah pada apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia. Berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (TQS. Al-Qashash [28]: 77). []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Perempuan Mengembalikan Kepemimpinan Islam

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Perempuan dan anak pun menjadi kelompok yang paling rentan terhadap tindak kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Problematika yang kompleks dan memilukan yang dialami kaum perempuan hari ini merupakan buah diterapkan sistem bathil, Kapitalisme-Demokrasi. Fakta yang ada, menunjukkan sistem ini telah mengeksploitasi kaum perempuan di seluruh dunia demi menghasilkan pendapatan negara dan melipatgandakan keuntungan bisnis para Kapitalis.  Tak peduli bila harus mengorbankan kehormatan dan kesejahteraan perempuan. Sistem Kapitalis-Sekuler telah membawa seluruh manusia ke dalam kesengsaraan, termasuk juga kaum perempuan. Sebab, Kapitalisme hanya mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa sekadar dari kontribusi materi.  Rasulullah Saw pernah bersabda: “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu merupakan perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)...

"No, Comment!" Boleh Nggak Ya?

by Nor Aniyah Pernah dengar nggak reaksi orang-orang kalau ditanya atau dimintai tanggapan? Biasanya sih banyak di antara mereka yang bilang, "No, comment.. No, comment!" Sebenarnya apa sih artinya itu? Nah, biasanya neh "No, comment" ini artinya identik dengan "nggak ada komentar deh." Oke, oke aja. Atau "terserah kamu saja deh!" Ini bisa jadi terkesannya, kamu-kamu, aku-aku. "Lue, gue" gitu. Wah, kira-kira nih, yang begini, boleh nggak ya? Oke, Muslimah, kalau sekali-kali mungkin boleh lah kamu berujar kayak gitu. Misalnya, saat buru-buru. Mau ada urusan dulu. Tapi, kalau keterusan, ini bisa bahaya juga! Lho kok, gitu? Iya. Kalau keterusan, alamat kamu harus hati-hati. Apalagi dilakonin sama kaum muda sepertimu. Waspadalah! Bisa dibilang terlalu sering "no coment" itu, alarm kalau kita cenderung sudah nggak mau tahu. Rasa peduli kita sudah mulai luntur. Jangan-jangan, nama tetangga di samping rumah saja nggak tahu? Gaw...

Ketika TKA Masih Ada di Banua

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd* Media sosial sempat dihebohkan dengan viralnya video rombongan warga negara asing (WNA) tiba di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Para WNA itu terekam keluar dari terminal kedatangan, kemudian naik ke sebuah bus. Dalam video berdurasi 11 menit 27 detik tersebut, si perekam menjelaskan bahwa puluhan warga asing itu diduga berasal dari Tiongkok. Karena memiliki ciri-ciri mirip dengan orang-orang dari negara Asia Timur, yaitu berkulit putih dan bermata sipit (kalsel.prokal.co, 27/02/2019). Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Banjarmasin, membenarkan kedatangan TKA asal China yang akan bekerja PT Merge Mining Industry (MMI). Namun, ia menyebut jumlahnya hanya 22 orang dan telah memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Menurut dia, TKA asal Negeri Tirai Bambu itu merupakan pekerja yang dirolling PT MMI yang sebelumnya sudah dideportasi otoritas imigrasi. Ia memaparkan di Kalsel PT MMI merupakan perusahaan yang paling banyak mempekerjakan TKA yakni berju...